TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,16 persen ke level 7.772,60 pada penutupan perdagangan Senin, 21 Oktober 2024. Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang, mengatakan pasar tetap merespons positif transisi kepemimpinan dari Presiden Jokowi ke Presiden Prabowo pada Ahad lalu.
“Selain itu, sentimen positif ini juga terdorong dari keberlanjutan kedudukan beberapa menteri penting, salah satunya Menteri Keuangan nan kembali dijabat oleh Sri Mulyani,” kata Alrich dalam analisa rutinnya, Senin.
Ia menambahkan, Sri Mulyani dengan rekam jejaknya dalam bagian finansial dinilai bisa meredakan akibat kekhawatiran di pasar. Pasalnya, Menteri Keuangan merupakan posisi strategis nan berpengaruh terhadap sentimen pasar.
Namun, dia menilai ke depan pasar tetap minim sentimen baik lanjutan baik dari dunia maupun dalam negeri. Pelaku pasar, kata dia, menantikan rilis info ekonomi terbaru baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pada perdagangan hari ini, penguatan terbesar terjadi di sektor teknologi 1,8 persen. Diikuti, penguatan di sektor properti 1,4 persen, sektor perindustrian 0,7 persen, sektor peralatan baku 0,6 persen, dan sektor finansial 0,4 persen. Sementara itu, pelemahan terjadi pada sektor peralatan konsumsi primer 0,3 persen, sektor kesehatan 0,1 persen, dan sektor prasarana 0,1 persen.
Iklan
Selanjutnya, dia mengungkapkan saat ini Inggris bakal merilis info Public Sector Net Borrowing untuk bulan September nan diperkirakan bakal kembali memburuk dari minus £13.73 miliar pada bulan Agustus menjadi minus £14.70 miliar di bulan September. Selain itu, dari pasar domestik menantikan rilis info M2 Money Supply untuk bulan September. di mana pada bulan sebelumnya M2 Money Supply berada pada level 7.30% YoY.
Alrich juga mengingatkan adanya potensi penurunan singkat pada Selasa dalam tren kenaikan saham belakangan ini. Pasalnya, dia memandang IHSG membentuk pola spinning top nan mengindikasikan adanya potensi pembalikan tren.
“Perlu diwaspadai kemungkinan terjadinya pullback pada perdagangan Selasa dengan level support berada di 7.650,” katanya.
Pilihan Editor: Pidato Perdana Presiden Prabowo Disebut Berdampak Positif ke Pasar, Rupiah Bisa Menguat ke 15.000 per USD?