TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan berambisi seluruh pemenang dalam pemilihan kepala wilayah alias Pilkada 2024 bisa bekerja dengan baik. Luhut menyebut setelah ramai di masa kampanye, dia berambisi pemilihan kali ini bisa melangkah aman.
Dalam Pilkada 2024 ini, Luhut menggunakan kewenangan pilihnya di TPS 004, Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan. “Nanti siang alias sore sudah tau nan menang. Biarlah mereka bekerja dengan hatinya,” kata Luhut kepada awak media di Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, pada Rabu, 27 November 2024.
Tak hanya itu, eks Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi itu mengatakan Pilkada 2024 ini juga bakal berakibat positif ke ekonomi. Pilkada 2024 ini secara serentak digelar pada Rabu, 27 November 2024.
“Ya, bagus. Saya kira sangat. Orang nunggu, nih,” kata Luhut usai menggunakan kewenangan pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 004, Kelurahan Kuningan Timur, Jakarta Selatan, pada Rabu, hari ini.
Luhut tiba di TPS 004 itu sekitar pukul 09.15. Ia didampingi beberapa ajudan dan stafnya. Luhut langsung mengambil surat bunyi dan menuju bilik. Tak berjalan sampai 10 menit, Luhut sudah selesai menggunakan kewenangan pilihnya.
Pemilihan gubernur DKI Jakarta diisi oleh tiga pasangan calon gubenur dan calon wakil gubernur periode 2024-2029. Paslon nomor urut 1, ialah Ridwan Kamil-Suswono nan diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM) plus. Paslon nomor urut 2, ialah Paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana. Sedangkan, paslon nomor urut 3, ialah Pramono Anung-Rano Karno nan diusung oleh PDIP dan Hanura.
Selain memberi pernyataan soal Pilkada, Luhut juga merespons polemik pajak pertambahan nilai (PPN) 12 persen. Ia menyebut PPN 12 persen nan sedianya bertindak pada 1 Januari 2025 bakal diundur penerapannya.
Namun begitu, dia menyebut keputusan soal PPN tetap menunggu pengarahan dari Presiden Prabowo Subianto. "Hampir pasti diundur,” kata Luhut.
Sebelum PPN 12 persen diberlakukan, kata Luhut, pemerintah bakal memberikan stimulus ekonomi ke masyarakat. Dia menyebut pemerintah saat ini juga sedang menghitung besaran stimulus itu.