IHSG Melemah Imbas Saham Prajogo Pangestu Ambruk, Berikut Rekomendasi Perdagangan Pekan Ini

Sedang Trending 2 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan alias IHSG ditutup melemah 0,83 persen level 7.743 pada perdagangan pekan lalu. Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas, David Kurniawan, mengatakan pelemahan IHSG terdampak saham-saham Prajogo Pangestu nan ambruk.

Saham milik Prajogo PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dikeluarkan dari indeks Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel. “Saham grup Barito tersebut melemah 25 persem setelah keluar buletin mengenai FTSE,” ujar David lewat keterangan resmi, dikutip Senin 23 September 2024. 

Ambruknya saham dengan kapitalisasi pasar terbesar di sektor prasarana itu turut menarik tumbang saham Prajogo lain seperti PT Barito Pacific Tbk (BRPT) dan PT. Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA). Pada Kamis, 19 September 2024 lampau FTSE mengumumkan bakal mengeluarkan BREN dari indeks FTSE Global Equity Series-Large Cap lantaran terganjal patokan tanggungjawab free float. 

Di awal pekan ini, David mengatakan semua mata bakal tertuju pada global market, khususnya data-data Price Consumption Expenditure (PCE) US. Dari dalam negeri, penurunan suku bunga oleh Bank Indonesia sebesar 25 pedoman poin membikin Rupiah semakin menguat dan memengaruhi pasar. 

Sentimen ini direspons oleh penanammodal asing nan membukukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 4.2 triliun pada minggu lalu. Pembelian asing didominasi oleh big banks alias emiten bank besar, TLKM dan ASII. Di sisi lain, info PMI Indonesia terkontraksi sedikit di bawah area 50, namun ada dorongan dari kebijakan moneter nan diambil oleh Bank Indonesia

David merekomendasikan 3 saham untuk perdagangan pekan ini, mulai Senin, 23 September hingga Jumat, 27 September 2024.

1.  PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk alias TLKM  

Iklan

Jika dilihat lebih perincian menggunakan beberapa parameter seperti Konvergensi/divergensi rata-rata bergerak alias Moving Average Convergence Divergence (MACD) dan MA5, terkonfirmasi bahwa nilai bergeraknya tetap mengarah ke atas nan ditopang dengan histogram positif. Di sisi lain, pada perdagangan terakhir Jumat lalu, terlihat ada kenaikan volume nan menandakan banyak tekanan beli tersengat sentimen pemangkasan suku bunga.

2. PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk alias LSIP

Pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No. 62 Tahun 2024 resmi menurunkan tarif pungutan ekspor produk kelapa sawit. Tarif pungutan ekspor nan lebih rendah bakal meningkatkan daya saing CPO dibandingkan minyak–minyak nabati lainnya, sehingga berpotensi meningkatkan permintaan dan memberikan support (support) pada nilai CPO. Hal ini bakal berakibat positif terhadap emiten-emiten sawit termasuk LSIP.

3. PT Astra Otoparts Tbk alias AUTO 

Secara teknikal AUTO nan sebelumnya bergerak downtrend, secara perlahan mulai membentuk trend baru. Secara pergerakan harga, AUTO saat ini bergerak di atas parameter MA5 & MA20. Selama fase kenaikan ini juga terlihat dari sisi volume perdagangan AUTO nan naik di atas rata-rata ketika dalam fase turun. Sedangkan jika dilihat melalui parameter MACD, garis line baru saja golden cross dan histogram mulai positif dan ini adalah indikasi dari awal mula kenaikan suatu saham.

Pilihan Editor: Samuel Sekuritas: IHSG Menguat di Akhir Sesi Pertama Hari Ini, 307 Saham Alami Kenaikan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis