IM57 Kritik Pimpinan Baru KPK Pilihan DPR, Soroti Johanis Tanak

Sedang Trending 2 hari yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia Memanggil (IM57+) Institute menilai DPR tidak berkomitmen mengembalikan muruah KPK dengan mengeliminasi calon ketua KPK periode 2024-2029 representasi masyarakat sipil. Lima ketua KPK nan baru saja ditetapkan DPR berlatar belakang penegak norma dan auditor.

"Tidak ada komitmen DPR untuk mengembalikan muruah KPK," ujar Ketua IM57+ Institute Lakso Anindito melalui keterangan tertulis, Kamis (21/11).

Menurut Lakso, lima ketua KPK terpilih menunjukkan pemerintahan nan baru juga tidak mempunyai komitmen kuat dalam mendorong reformasi KPK nan semestinya menjadi kunci krusial dalam pemberantasan korupsi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Bagaimana bisa semangat reformasi dibawa ketika ketua nan terpilih berasal dari beragam lembaga nan menjadi salah satu objek pengawasan KPK," ucapnya.

Lakso secara spesifik menyoroti Johanis Tanak nan dipilih DPR untuk menjadi Komisioner KPK lagi. Padahal, menurut dia, Tanak mempunyai rekam jejak bermasalah.

"Selain potensi catatan etik, tidak ada gebrakan nan dilakukan Johanis Tanak dan apalagi memukul mundur instrumen utama penemuan KPK, ialah OTT. Ini membuktikan tidak adanya komitmen serius dari Komisi III untuk mengembalikan KPK seperti sediakala," tutur dia.

Loyalitas tunggal

Lakso meminta ketua KPK terpilih nan berlatar belakang penegak norma menunjukkan loyalitas tunggal dan independensi sehingga kudu mundur dari lembaga asal. Menurut dia, KPK adalah tempat penemuan pemberantasan korupsi kudu dibangun.

"Tanpa adanya semangat independensi perihal tersebut mustahil dilakukan. Untuk itu, independensi dapat dimanifestasikan melalui komitmen untuk tidak double loyalty dalam memimpin KPK," imbuhnya.

Sementara itu, mantan interogator KPK Yudi Purnomo Harahap mengatakan tugas berat nan kudu dihadapi Setyo dkk adalah memulihkan kepercayaan publik terhadap lembaga antirasuah. Ia mengingatkan banyak kontroversi nan terjadi lima tahun belakangan dan membikin gambaran KPK menjadi negatif.

Yudi meyakini Setyo dapat mengerjakan tugasnya dengan baik.

"Saya percaya Pak Setyo bisa lantaran pengalamannya pernah sebagai orang dalam KPK sebagai Direktur Penyidikan KPK sehingga tentu penindakan korupsi bakal menjadi prioritasnya," ucap dia.

"Pak Setyo tidak ada rekam jejak jelek selama di KPK. Malah banyak kasus besar nan ditangani Pak Setyo sebagai Dirdik. Selain itu, pengalamannya saat ini sebagai Irjen di Kementan juga berfaedah dalam bagian pencegahan korupsi terutama perbaikan sistem dan digitalisasi," sambungnya.

Pada Kamis (21/11) ini, Rapat Pleno Komisi III DPR RI menetapkan lima orang ketua dan majelis pengawas KPK periode 2024-2029. Sebelumnya, Komisi III menggelar uji kepatutan dan kepantasan (fit and proper test).

Di bangku ketua KPK mendatang, terdapat nama Setyo Budiyanto (mantan Direktur Penyidikan KPK), Johanis Tanak (Komisioner KPK saat ini), Fitroh Rohcahyanto (jaksa nan sempat menjadi Direktur Penuntutan KPK), Agus Joko Pramono (mantan Wakil Ketua BPK) dan Ibnu Basuki Widodo (hakim di Pengadilan Tinggi Manado).

Sementara di bangku majelis pengawas KPK bakal diisi oleh Chisca Mirawati (Founder & Managing Partner CMKP Law), Benny Mamoto (mantan Ketua Harian Kompolnas), Wisnu Baroto (jaksa), Sumpeno (hakim pada Pengadilan Tinggi Jakarta) dan Gusrizal (Ketua Pengadilan Tinggi Samarinda).

(ryn/tsa)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional