Imbas Demo Kawal Putusan MK, Kurs Rupiah Ditutup Melemah di Level 15.600 per Dolar AS

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai mata duit rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah 100,5 poin di level Rp 15.600 pada perdagangan Kamis sore, 22 Agustus 2024. Di penutupan sebelumnya, rupiah tercatat berada di level Rp 15.499,5 per dolar AS. 

Analis sekaligus Direktur PT Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi memprediksi rupiah tetap bakal bergerak negatif besok hari. “Sedangkan untuk perdagangan besok, mata duit rupiah fluktuatif, namun ditutup melemah di rentang Rp 15.590 hingga Rp.15.650,” kata dia dalam kajian rutinnya pada Kamis. 

Ibrahim menjelaskan, pelemahan rupiah hari ini utamanya didorong oleh gejolak politik nasional. Hanya berselang satu hari, putusan Mahkamah Konstitusi (MK) dianulir melalui persetujuan revisi Undang-Undang Pilkada nan berjalan kilat di Badan Legislasi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). 

Delapan dari sembilan fraksi di DPR sepakat untuk hanya menerapkan sebagian putusan MK mengenai syarat pencalonan kepala wilayah pada rancangan perubahan UU Pilkada, Rabu, 21 Agustus. Keputusan nan diambil dalam rapat kerja di Badan Legislasi DPR itu dianggap sebagai sebuah pembangkangan nan bakal menghasilkan proses kerakyatan tiruan dalam Pilkada 2024.

Ibrahim menilai pembangkangan DPR terhadap putusan MK sebagai kesalahan fatal. Seperti diberitakan sebelumnya, DPR melalui Badan Legislasi berupaya menganulir putusan MK tentang periode pemisah pencalonan dan usia kandidat Pilkada melalui revisi UU Pilkada nan pembahasannya dikebut pada Rabu kemarin. 

Ibrahim mengatakan, sikap DPR ini memicu gelombang tindakan massa di beragam wilayah dan menjadi sentimen negatif terhadap mata duit rupiah. Seharusnya, tutur Ibrahim, DPR dan pemerintah membangun suasana investasi nan kondusif, transparan, dan terukur. Sebab, pelaku upaya bakal memasukkan akibat politik dalam perencanaan ekspansi upaya mereka. 

Sementara itu, Ibrahim menuturkan, indeks dolar meningkat 0,2 persen dalam perdagangan hari ini. Mata duit dolar menguat kembali dari tiga hari penurunan tajam nan menempatkan greenback pada posisi terendah tujuh bulan.

Iklan

Sedangkan, pelemahan dolar terjadi di tengah meningkatnya taruhan pada pemangkasan suku kembang di bulan September. Di lain sisi, risalah rapat Bank Sentral AS namalain The Fed akhir Juli nan dirilis pada Rabu menunjukkan sebagian besar kreator kebijakan mendukung suku kembang nan lebih rendah.

Saat ini, Ibrahim melanjutkan, konsentrasi pelaku pasar tertuju pada pidato Ketua The Fed, Jerome Powell, di Simposium Jackson Hole pada hari Jumat. Pertemuan itu disebut bakal memperlihatkan lebih banyak petunjuk tentang ekonomi.

Lebih lanjut, kata Ibrahim, kondisi geopolitik bumi juga tetap menjadi pusat perhatian investor. Di Timur Tengah, Presiden AS Joe Biden dalam panggilan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menekankan kebutuhan mendesak untuk menyelesaikan kesepakatan gencatan senjata Gaza untuk para sandera. Ia juga menunjuk pembicaraan Kairo nan bakal datang sebagai perihal nan penting.

Sedangkan, perjalanan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken ke Timur Tengah awal minggu ini berhujung tanpa kesepakatan antara Israel dan militan Hamas mengenai gencatan senjata di wilayah kantong Palestina tersebut.

Pilihan Editor: Harta Pimpinan DPR Sufmi Dasco nan Mau Batalkan Putusan MK Tembus Rp 79 M, Punya Bentley hingga Lexus

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis