TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional alias International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan 5,1 persen hingga 2029. Prediksi organisasi ekonomi dunia itu jauh dari sasaran pertumbuhan ekonomi Presiden Prabowo Subianto, ialah 8 persen.
Proyeksi IMF tertuang dalam arsip World Economic Outlook, nan baru saja diterbitkan Oktober 2024. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan IMF belum menghitung strategi nan disusun pemerintah baru. “Kan mereka baru mengeluarkan kita kan belum mengeluarkan jurus kita,” ujar Airlangga ditemui di kantornya, Rabu malam, 23 Oktober 2024.
Airlangga mengatakan ada beberapa perihal nan bakal didorong pemerintah ke depan. Untuk kebijakan jangka menengah, menurut Airlangga, sudah ada pengarahan dari presiden. Di antaranya mendorong ekspor, memperkuat persediaan devisa, mendorong penghiliran, riset dan pengembangan juga inovasi. “Ada beberpa perihal lain nan tentu bakal kita sorong ke depan,” ujarnya.
Presiden Prabowo menyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bakal meningkat pada lima tahun pemerintahannya.”Kalau saya optimistis kita bisa mencapai 8 persen,” kata Prabowo saat menyampaikan sambutan dalam Peluncuran Geoportal Kebijakan One Satu Peta, di Jakarta, Kamis 18 Juli 2024 nan dipantau daring.
Iklan
Pemimpin Partai Gerindra tersebut mengatakan telah bertaruh dengan menteri di negara lain. Jika di bawah kepemimpinannya Indonesia sukses meraih pertumbuhan 8 persen, Prabowo bakal ditraktir makan malam. Prabowo percaya perihal itu dapat diraih lantaran potensi dan kekayaan Indonesia cukup besar
Berdasarkan laporan IMF, ekonomi Indonesia pada tahun lampau dan tahun ini tumbuh 5 persen. Sementara di 2025, IMF memprediksi ekonomi RI tumbuh 5,1 persen dan bersambung hingga 2029. Sementara tahun depan, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi berada pada kisaran 5,2 persen.
Pilihan Editor: Asosiasi Ojol Minta Menaker Yassierly Formalisasi Status Ojek Online