TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, meyakini bergabungnya Indonesia ke forum Brasil, Rusia, India, China, and South Afrika (BRICS) tidak bakal memutus hubungan Indonesia dengan negara-negara nan tergabung dalam Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Sebelumnya, Indonesia telah menyatakan minatnya untuk berasosiasi ke BRICS.
“Kita kan negara non blok dan itu sudah dipahami oleh seluruh personil OECD,” ucap Airlangga di agenda Indonesia Sharia Economic Festival, di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan, Rabu, 30 Oktober 2024.
Airlangga menyebut, progres bergabungnya Indonesia ke OECD hingga saat ini juga terus berjalan. Terbaru, dia mengatakan ada rencana kunjungan dari Sekretaris Jenderal OECD ke Indonesia di sekitar bulan November mendatang. “Sekjen OECD bakal datang ke Indonesia dan kita bakal mempersiapkan nan namanya initial memorandum,” kata eks Ketua Umum Partai Golkar tersebut.
Sekjen OECD, kata Airlangga, nantinya bakal berbincang langsung dengan Presiden Prabowo Subianto berangkaian dengan initial memorandum tadi. Bahkan, Sekjen OECD juga telah bersurat langsung ke Prabowo untuk meminta kesediaan waktu Ketua Umum Partai Gerindra tersebut untuk berbincang bersama. “Sekjen OECD sudah bersurat kepada bapak presiden, pak Prabowo. Untuk beliau (Sekjen OECD) minta waktu pak Prabowo,” ucapnya.
Sebelumnya Prabowo diketahui memang menginginkan Indonesia untuk datang dalam keanggotaan BRICS. Eks Menteri Pertahanan itu mengatakan, keanggotaan Indonesia dalam BRICS bakal memperluas kemitraan secara global.
Iklan
Sebagai informasi, BRICS merupakan organisasi kerja sama ekonomi dunia nan awalnya dibentuk pada 2006 untuk memfokuskan perhatian pada kesempatan investasi di antara negara-negara anggotanya, ialah Brazil, Rusia, India, dan China. Pertemuan puncak pertama diadakan pada 2009 dan pada 2011 organisasi ini mengubah namanya menjadi BRICS setelah Afrika Selatan resmi bergabung.
Han Revanda Putra dan Rachel Caroline L. Toruan ikut berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.
Pilihan editor: Kemenaker bakal Optimalkan Sekolah Menengah Kejuruan Cegah Angka Pengangguran