Indonesia-Glencore Bakal Akuisisi Aset Minyak Shell di Singapura, Target Rampung Akhir Tahun Ini

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Solusi Kimia dan Infrastruktur dari Indonesia, PT Chandra Asri Pacific Tbk berbareng salah satu perusahaan sumber daya alam dunia, Glencore dikabarkan sudah menandatangani perjanjian jual beli dengan Shell Singapore Pte. Ltd alias SSPL. Perjanjian jual beli antara Indonesia-Glencore dan Shell Singapore ini untuk mengakuisisi seluruh kepemilikan aset minyak milik Shell Energy and Chemicals Park Singapore alias SECP.

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh Presiden Direktur dan CEO Chandra Asri Group, Erwin Ciputra. Ia mengatakan tercapainya kesepakatan mengakuisisi aset minyak Shell di Singapura ini semakin memperkuat ketahanan upaya perusahaan kimia dan prasarana tersebut.

"Integrasi platform daya dan bahan kimia baru di Pulau Bukom dan Jurong, Singapura dengan kehadiran kami nan telah mapan di Cilegon, Indonesia bakal mendorong ekspansi penawaran produk dan peningkatan layanan," katanya dalam keterangan tertulis nan diterima Tempo, Sabtu, 11 Mei 2024.

Adapun keberhasilan Chandra Asri Group dan Glencore mengakuisisi aset minyak milik Shell di Singapura ini melalui proses lelang. Kedua perusahaan itu membentuk perusahaan patungan berjulukan CAPGC Pte. Ltd. Mayoritas kepemilikan perusahaan itu dikuasai oleh Chandra Asri Group.

Adapun kesepakatan pengakuisisian aset minyak ini terdiri dari kilang minyak mentah dengan kapabilitas pemrosesan sebesar 237 ribu barel per hari, ethylene cracker berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom, Singapura, serta aset kimia hilir di Pulau Jurong, Singapura.

Iklan

Melalui akuisisi kepemilikan aset ini, menurut Erwin, bakal membuka kemungkinan untuk menangkap kesempatan baru di pasar Asia Tenggara. Transaksi ini ditargetkan bakal selesai pada akhir tahun nanti, karena tetap menunggu persetujuan regulator.

Sementara itu, Managing Director Glencore Singapura, Quek Chin Thean optimistis kesepakatan akuisisi ini bisa berhasil. Sebab, ujarnya, SECP sebagai aset utama di Asia Tenggara lantaran letaknya strategis berada di pusat perdagangan daya terkemuka. 

Ia menilai adanya kompleks kilang dan bahan kimia nan sudah terintegrasi ini tak hanya berkedudukan krusial dalam membuka kesempatan baru agar tetap kompetitif di tengah transisi energi. "Juga sebagai merencanakan pertumbuhan jangka panjang di masa depan, memperluas dan memperpanjang penawaran, serta memberikan nilai luar biasa bagi seluruh pemangku kepentingan kami," ucapnya.

Pilihan Editor: Shell Bangun Pabrik Manufaktur Gemuk di Indonesia

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis