TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkap strategi pemerintah dalam mengusulkan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk bisa mengakomodasi program makan bergizi gratis nan menjadi prioritas presiden terpilih Prabowo Subianto.
“Semuanya selalu menanyakan tentang makan siang gratis. Jadi, kami memberikan kerangka besar, sampulsurat besarnya. Ini loh APBN nan kelak kami sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini,” kata Sri Mulyani dalam Seminar Nasional Jesuit Indonesia di Jakarta, Kamis, 30 Mei 2024.
Sri Mulyani mengakui bakal ada tantangan untuk penerapan program tersebut. Namun, untuk memitigasi tantangan tersebut, Kementerian Keuangan berencana untuk melakukan reformasi pada sejumlah aspek.
“Kita terus reformasi dari sisi perpajakan, memperkuat institusi, membersihkan dari korupsi, serta meningkatkan investasi di bagian digital, sehingga prosesnya menjadi jauh lebih pasti dan minim korupsi, alias mengurangi hubungan sehingga celah korupsi ditutup,” ujar dia.
Di samping sejumlah upaya tersebut, Kementerian Keuangan juga terus melakukan perbaikan pengelolaan anggaran. Anggaran bakal diperkuat, terutama dalam menahan guncangan dari gejolak perekonomian global.
Lebih lanjut, dia mengatakan tidak ada negara berpendapatan tinggi tanpa kualitas sumber daya manusia (SDM) nan baik. Oleh karena itu, negara bakal melakukan beragam upaya untuk bisa meningkatkan kualitas SDM.
Upaya nan telah dilakukan Kementerian Keuangan selama ini untuk meningkatkan kualitas SDM di antaranya penyediaan anggaran pendidikan sebesar 20 persen, kesehatan 6 persen, dan agunan sosial dari APBN.
Pemerintah juga turut mendorong dari sisi prasarana untuk mendukung produktivitas dan mobilitas masyarakat.
“Jadi, mau itu dalam corak pendidikan, kesehatan, agunan sosial menggunakan program makan siang alias makanan bergizi, itu semuanya tujuannya untuk memperbaiki SDM,” kata Menkeu.
Sebelumnya, Kementerian Keuangan melalui arsip Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2025 berada pada rentang 2,45-2,82 persen.
Iklan
Pendapatan negara dipatok pada kisaran 12,14 persen hingga 12,36 persen dari produk domestik bruto (PDB), sementara shopping negara diperkirakan di kisaran 14,59 persen hingga 15,18 persen PDB.
Alasan Jadi Makan Bergizi Gratis
Prabowo Subianto telah mengganti nama program makan siang gratis menjadi program makan bergizi gratis.
Menurut ahli bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, perubahan nama tersebut bermaksud untuk memberikan makna nan lebih dalam pada program tersebut. Di samping itu, dia menuturkan Prabowo mau menyampaikan pesan nan lebih kuat untuk publik.
“Jadi tentu nan mau disediakan Pak Prabowo itu bukan hanya sekadar ‘makan’, namun makan nan bergizi dan gratis,” kata Dahnil dalam pesan video nan diterima Tempo, Sabtu, 25 Mei 2024.
Prabowo menyatakan bahwa makanan terkadang perlu diberikan di pagi hari, misalnya, untuk anak-anak sekolah dasar dan balita, dan tidak kudu selalu pada siang hari. Oleh lantaran itu, istilah makan bergizi cuma-cuma dianggap lebih tepat.
ANTARA | SUKMA KANTHI NURANI
Baca juga Kementan Gelar Rapat Tertutup Bersama Pengusaha, Bahas Suplai Susu untuk Makan Siang Gratis