Insiden Tarik Baju, Masinton-Waketu DPRD Tapteng Saling Lapor Polisi

Sedang Trending 2 jam yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Calon Bupati Tapanuli Tengah, Masinton Pasaribu melaporkan Wakil Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng) Camelia Neneng ke Polda Sumatera Utara.

Camelia dilaporkan atas dugaan menyebarkan buletin bohong alias hoaks lantaran menyebut Masinton menarik kerah bajunya hingga kancing bajunya copot.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Joko Pranata Situmeang selaku Tim Penasehat Hukum Calon Bupati dan Wakil Bupati Masinton Pasaribu - Mahmud Efendi (MAMA) mengatakan tak hanya Camelia Neneng, pihaknya juga mempolisikan personil DPRD Tapanuli Tengah Ari Mitara Halawa.

"Hari ini kita resmi melaporkan Bapak Ari Mitara Halawa dan Ibu Camelia Neneng lantaran kita menduga keduanya telah menebar buletin bohong nan mengakibatkan pencemaran nama baik Masinton Pasaribu nan saat ini maju sebagai calon Bupati Tapanuli Tengah," kata Joko, Selasa (8/10).

Joko menjelaskan buletin nan beredar tidak sesuai dengan kebenaran nan terjadi di letak kejadian. Ia mengeklaim peristiwa tersebut sengaja didramatisir sehingga merugikan kliennya.

"Itu buletin kita duga sengaja didramatisir. Katanya bajunya ditarik hingga kancing baju lepas, padahal di sana banyak saksi nan memandang kejadian. Tidak ada kancing nan lepas. Makanya kita belaporkan ibu Neneng ini," ujar Joko.

Selain itu, Joko juga menyebut bahwa keduanya sengaja melakukan 'akting' nan didramatisir. Sebab saat itu banyak nan menyaksikan peristiwa tersebut di antaranya Ketua DPD PDI Perjuangan Rapidin Simbolon.

"Akting nya kurang rapi, lantaran di letak ada Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut, Pak Rapidin Simbolon, ibu Sorta Siahaan, ibu Sarma Hutajulu, Disman Sihombing, Dennis Simalango dan tetap banyak lagi. Tapi kok bisa ya kancing baju katanya copot, tapi orangnya opname. Sudahlah sudahi semua sandiwara itu," urai Joko.

Dalam kasus ini, Camelia Neneng telah lebih dulu melaporkan Masinton Pasaribu ke Polrestabes Medan atas kasus dugaan penganiayaan lantaran kerah bajunya ditarik hingga kancingnya copot. Perempuan tersebut juga sempat menjalani visum di RSUD Dr Pirngadi Medan.

Diketahui, kejadian itu bermulai saat para kader PDI Perjuangan telah selesai mengikuti Rapat Kerja Daerah Khusus (Rakerdasus) PDIP Sumut di Hotel Adimulia Medan pada Minggu (6/10/2024). Kemudian Camelia Neneng berbareng para kader PDI Perjuangan lainnya mendatangi tempat kuliner di Jalan Iskandar Muda untuk makan durian.

Dalam kesempatan itu, Masinton berbareng kader PDI Perjuangan lainnya juga mendatangi tempat kuliner tersebut. Kemudian, Camelia pamit untuk pulang. Masinton memanggil Camelia dan beberapa orang kader PDI Perjuangan lainnya. Masinton menuding Camelia dan rekan-rekannya itu tak mau mendukungnya sebagai calon bupati di Tapanuli Tengah.

"Ibu Camelia didatangi Pak Masinton sembari bertanya kenapa kau tidak tegak lurus dengan perintah partai. Buka bajumu itu jika kau tak mau tegak lurus kata Pak Masinton sembari mencengkeram bajunya Bu Camelia sampai putus kancing baju itu. Saat kerah bajunya ditarik, ibu Camelia langsung panik dan menangis," kata Ari Mitara Halawa nan merupakan kader PDI Perjuangan.

Terpisah, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sumut Aswan Jaya mengatakan sikap Camelia terlalu berlebihan. Tuduhan bahwa Masinton menarik baju Camelia sehingga lepas kancing bajunya merupakan laporan nan tidak betul dan tidak sesuai dengan peristiwa nan sebenarnya.

"Peristiwa itu hanya sebuah perbincangan antar sesama kader dan berkarakter internal nan diikuti oleh beberapa ketua DPD partai di sela-sela aktivitas Rakerdasus DPD PDI Perjuangan Sumut. Menurut kami itu perihal wajar di dalam tubuh organisasi, apalagi di tengah situasi politik nan sedang menghangat terutama pilkada di Sumut dan Tapteng," sebutnya.

Aswan menambahkan saat kejadian Masinton Pasaribu menegaskan agar seluruh kader PDI Perjuangan di Tapteng agar solid tegak lurus dengan keputusan Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Sebab dalam menghadapi pilkada tidak boleh ada nan mendukung Paslon lain.

"Saudara Masinton menyatakan seluruh kader kudu tegak luruh atas perintah partai, siapapun nan tidak tunduk terhadap perintah partai kudu melepas baju partai sembari menunjuk gambar partai di baju partai nan dikenakan Camelia, dan saat itu Camelia memang tidak mengancing baju bagian atasnya, jadi tidak ada kancing nan sampai copot, terlalu mendramatisir dia itu," ungkap Aswan Jaya.

(fnr/rds)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional