Isi Buku Gibran The Next President: Foto Internet, Tiada Wawancara

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX
Daftar Isi

Solo, CNN Indonesia --

Buku berjudul Gibran The Next President resmi diluncurkan di Solo, Jumat (14/6). Buku ini adalah karya penulis asal Blitar nan sekarang tinggal di Depok, Jawa Barat, Ahmad Bahar.

Di bagian sampul berwarna biru tua terpampang gambar Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka yang sekarang tetap menjabat sebagai Wali Kota Solo. Buku itu diterbitkan oleh penerbit Hikam Media Utama nan bertempat tinggal di Bantul, Yogyakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Buku tersebut mendapat sorotan lantaran mengambil titel Gibran The Next President di saat Gibran belum resmi dilantik menjadi Wakil Presiden RI 2024-2029.

Berikut ini beberapa kebenaran menarik mengenai kitab tersebut:

Berformat antologi

Buku setebal 136 laman itu dikemas dalam format antologi namalain kumpulan esai. Total terdapat 14 esai nan dihimpun dalam kitab "Gibran The Next President".

Selain Ahmad Bahar, ada tiga orang nan menyumbangkan tulisannya di kitab tersebut. Dosen Pascasarjana UGM, Aprinus Salam, Dr. Purwadi M.Hum, dan Agus Wahyudi. Masing-masing menyumbangkan satu esai.

Hampir semuanya menyoroti Gibran sebagai kejadian budaya lewat kacamata Jawa.

Hanya satu esai berjudul "Semacam Posdistopia, Alangkah Beratnya Menjadi Pemuda (di) Indonesia" nan sama sekali tidak menyebut nama Gibran dalam tulisannya. Esai tersebut adalah karya Aprinus Salam.

Ditulis setelah Prabowo-Gibran menang Pilpres versi quick count

Bahar mulai menulis "Gibran The Next President" setelah quick count (hitung cepat) menyatakan pasangan Prabowo - Gibran menang Pilpres 2024.

"Tanggal 14 Februari 2024 saya langsung menulis kitab nan baru ini, "Gibran The Next President"," katanya.

Bahar menyebut beberapa esai tersebut sudah pernah diterbitkan dalam bukunya berjudul "Menang Ora Opo-opo, Kalah Yo Uwis" (Menang Tidak Apa-apa, Kalah Ya Sudah).

Ditulis tanpa wawancara Gibran

Bahar mengaku kitab "Gibran The Next President" adalah buah pikirannya sendiri. Ia tidak pernah mewawancarai Gibran sebelum menulis kitab tersebut.

Terakhir kali Bahar berjumpa dengan Gibran putra Presiden Joko Widodo itu hendak mencalonkan diri sebagai Wali Kota di Pilkada Solo 2020 lalu.

"Kita hanya sempat sebelum jadi wali kota dulu, ketika saya menulis kitab "Menang Ora Opo-opo Kalah Yo Uwis," kata Bahar.

Belum ber-ISBN

Buku terbitan Hikam Media Utama itu diketahui belum mempunyai International Serial Book Number (ISBN). ISBN adalah kode identifikasi kitab nan berkarakter unik dan internasional.

Di bagian sampul dalam, hanya tertulis ISBN 978-. Padahal seharusnya, kode ISBN berjumlah 13 digit.

Pada sampul belakang memang tercantum kode batang dengan ISBN 978-616162626-8. Namun setelah dicek di laman perpusnas.go.id, ISBN tersebut tidak ditemukan.

Ambil foto dari internet

Buku "Gibran The Next President" berisi puluhan foto berwarna. Semuanya berupa close up gambar Gibran dalam beragam kesempatan. Hanya beberapa foto nan menampilkan Gibran berbareng orang lain.

Foto-foto tersebut diambil dari beragam sumber di internet. Sebagian besar dari publikasi media-media online nan menampilkan Gibran dalam beragam kesempatan. Tak sedikit foto nan diambil dari pengarsipan pribadi Gibran dan Pemerintah Kota Solo nan pernah diunggah di internet.

Peluncuran nyaris batal

Buku "Gibran The Next President" sedianya diluncurkan di Hotel Solia Zigna, Solo Jumat (14/6) kemarin sore. Peluncuran kitab awalnya dikonsep cukup meriah dengan menghadirkan tamu-tamu dari beragam daerah.

Bahar menyatakan peluncuran di Hotel Solia Zigna batal lantaran event organizer (EO) nan menggarap aktivitas tersebut mendadak mengundurkan diri.

Menurut Bahar, pihak EO mengatakan ada argumen politis di kembali pengunduran dirinya.

"Saya tidak tahu politik apa, kok begitu ketakutan menyelenggarakan aktivitas nan begitu sederhana ini," kata Bahar.

Akhirnya Bahar beserta timnya menggelar sendiri peluncuran bukunya. Acara digelar sederhana di Anak Panah Kopi Bizz, Keprabon, tak jauh dari Balai Kota Solo tempat Gibran berkantor sehari-hari.

(syd/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional