Izin Usaha TaniFund Dicabut, Ini Profil Bisnisnya

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Jasa Keuangan resmi mencabut izin upaya PT Tani Fund Madani Indonesia alias TaniFund. Berdasarkan laman resmi perusahaan nan diakses Tempo, 10 Mei 2024, tingkat keberhasilan tanggungjawab pelunasan selama 90 hari alias TKB90 perusahaan hanya 36,07 persen, artinya tingkat angsuran macet alias kandas bayarnya sebesar 63,93 persen.

OJK telah memberikan hukuman administratif secara berjenjang sampai dengan Pembatasan Kegiatan Usaha. Komunikasi dengan Pengurus dan Pemegang Saham juga sudah dilakukan untuk menanyakan komitmen penyelesaian masalah.  

“Namun, sampai dengan pemisah waktu nan ditentukan, Pengurus dan Pemegang Saham tidak dapat menyelesaikan permasalahan, sehingga TaniFund dikenakan hukuman pencabutan izin usaha,” demikian diungkap Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, Aman Santosa dalam pernyataan tertulis, 8 Mei 2024.

TaniFund merupakan perusahaan penyelenggaraan jasa layanan finansial untuk mempertemukan pendana alias pemberi pinjaman (lender) dengan penerima pinjaman (borrower), alias biasa dikenal sebagai perusahan peer to peer lending. Berdiri sejak 2017, Tanifund merupakan anak perusahaan TaniHub Grup nan menyediakan pinjaman unik bagian agrikultur alias pertanian.

Tujuan didirikannya untuk menghubungkan petani dengan pasar sembari memastikan akses mereka ke finansial melalui sistem pinjaman dan support teknis. Industri jasa finansial ini mempekerjakan 200-500 karyawan.

Pada 2 Agustus 2021, TaniFund mendapat lisensi resmi dari OJK lewat Surat Tanda Berizin KEP-64/D.05/2021. Kala itu, Chief Strategy Officer TaniHub Group Natalia Rialucky Marsudi, mengatakan izin OJK dapat meningkatkan kepercayaan dan kenyamanan para pendana dan peminjam.

Iklan

TaniFund kemudian memperluas ekspansinya ke luar pulau Jawa, melakukan penemuan produk, dan memperkuat monitoring melalui advanced internal credit scoring. Izin OJK mendorong lender baru dan pendana lama untuk meningkatkan pendanaan mereka. “Melalui lisensi, sasaran perusahaan adalah menjaga TKB90 di nomor 100 persen," ujar Natalia, 21 Agustus 2021.

Seiring berjalannya waktu, tingkat angsuran macet perusahaan terus bertambah. Kerugian perusahaan juga membengkak. Dalam laporan audit TaniFund 31 Desember 2022, rugi tahun melangkah tercatat sebesar Rp 27,2 miliar, alias meningkat dari tahun sebelumnya nan hanya Rp 6,6 miliar.

Pada Januari 2023, tiga orang lender menggugat perusahaan atas perkera kandas bayar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

Dari laman resminya, total pinjaman nan sudah tersalurkan sebesar Rp 520,9 miliar, sementara total pinjaman dibayar Rp 398,5 miliar. Ada 7.096 lender dan 295 borrower alias peminjam nan melakukan transaksi.

Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis