Jadi Pihak Diuntungkan Ekspor Pasir Laut, Apa Fungsinya untuk Singapura?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah kapal asing disebut-sebut mencuri pasir laut di wilayah Indonesia. Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP) KKP, Pung Nugroho Saksono mengatakan saat dilakukan pemeriksaan, kedua kapal terindikasi melakukan penambangan pasir laut di perairan Indonesia tidak sesuai patokan dan ketentuan. 

"Hal tersebut merupakan hasil tracking dan bisa kami buktikan kepada masyarakat rupanya ada kapal-kapal asing nan diduga melakukan pencurian pasir laut di wilayah Indonesia," kata Pung Nugroho Saksono dalam keterangan tertulis Ahad, 13 Oktober 2024.

Menurut Ipunk, kapal tersebut memasuki wilayah perairan Indonesia tanpa arsip izin nan jelas. Bahkan, dalam satu bulan kapal ini bisa 10 kali masuk untuk mengeruk pasir laut di Kepri. Kapal itu kedapatan membawa 10 ribu meter kubik pasir. 

Dalam kasus ini Singapura ditengarai menjadi salah satu nan diuntungkan. Bagaimana perihal tersebut dapat terjadi?

Fungsi Pasir Laut bagi Singapura

Pasir laut rupanya mempunyai sejumlah faedah dan jadi salah satu komoditas nan sangat diperlukan oleh Singapura. Apa saja?

1. Reklamasi Lahan 

Salah satu penggunaan utama pasir laut bagi Singapura adalah dalam proyek reklamasi lahan. Sebagai negara nan mempunyai luas wilayah terbatas dan populasi nan terus berkembang, Singapura kudu menemukan langkah untuk memperluas wilayahnya. Reklamasi lahan, ialah menambah luas daratan dengan menguruk wilayah laut menggunakan pasir, menjadi solusi nan sangat penting.

Proyek ini telah berjalan selama beberapa dasawarsa dan memungkinkan Singapura membangun beragam prasarana seperti bandara, pelabuhan, dan area pemukiman di atas tanah hasil reklamasi. Salah satu proyek reklamasi nan terkenal adalah ekspansi Bandara Changi dan area pelabuhan Tuas. Selain itu, beragam proyek reklamasi lainnya juga memungkinkan Singapura membangun area upaya baru dan mengatasi kekurangan lahan untuk perumahan dan industri.

2. Bahan Baku Konstruksi 

Selain untuk reklamasi, pasir laut juga digunakan sebagai bahan baku dalam industri konstruksi. Pasir laut merupakan salah satu komponen krusial dalam pembuatan beton, nan digunakan secara luas dalam pembangunan gedung-gedung pencakar langit, jalan raya, dan beragam prasarana lainnya di Singapura. Dalam pembangunan nan pesat, permintaan terhadap pasir laut sebagai bahan baku sangat tinggi, dan kesiapan pasir laut menjadi sangat krusial bagi kelangsungan proyek-proyek bangunan tersebut.

3. Ketahanan Infrastruktur 

Penggunaan pasir laut di Singapura juga mengenai dengan kebutuhan bakal prasarana nan tahan lama dan kuat. Dengan kondisi geografis nan berada di area tropis nan rentan terhadap angin besar dan hujan deras, Singapura memerlukan bahan-bahan gedung nan bisa menghadapi tekanan lingkungan. Pasir laut nan digunakan dalam beton berbobot tinggi membantu menciptakan prasarana nan kokoh dan tahan lama, nan mendukung pertumbuhan ekonomi Singapura.

Indonesia buka keran ekspor

Kebijakan pemerintah kembali membuka keran ekspor pasir laut dari Indonesia dapat memberikan untung besar bagi Singapura, mengingat tingginya kebutuhan mereka terhadap komoditas ini. Berikut adalah beberapa argumen kenapa Singapura bakal diuntungkan jika Indonesia kembali mengekspor pasir laut:

1. Akses ke Sumber Pasir nan Dekat 

Singapura sebelumnya mendapatkan sebagian besar pasokan pasir lautnya dari negara-negara tetangga, termasuk Indonesia. Namun, Indonesia sempat memberlakukan larangan ekspor pasir laut pada tahun 2003 lantaran argumen lingkungan. Jika Indonesia kembali menjual pasir laut, Singapura bakal mendapatkan pasokan nan lebih stabil dan biaya transportasi nan lebih rendah lantaran kedekatan geografis antara kedua negara. Hal ini tentu bakal menguntungkan Singapura dalam perihal penghematan biaya logistik.

2. Menjamin Kelangsungan Proyek Reklamasi 

Singapura mempunyai rencana besar untuk reklamasi lahan di masa depan. Proyek-proyek reklamasi nan besar seperti Greater Southern Waterfront, nan diproyeksikan menjadi pusat upaya dan pemukiman baru di Singapura, memerlukan pasokan pasir laut dalam jumlah besar. Jika Indonesia sebagai salah satu pemasok utama membuka kembali ekspornya, ini bakal memastikan pasokan pasir nan dibutuhkan untuk proyek-proyek jangka panjang tersebut tetap tersedia.

3. Menekan Harga Pasar 

Larangan ekspor pasir laut dari negara-negara tetangga, termasuk Indonesia, menyebabkan lonjakan nilai pasir laut di pasar internasional. Singapura terpaksa mencari sumber pasir dari negara nan lebih jauh seperti Australia, nan meningkatkan biaya. Dengan dibukanya kembali ekspor dari Indonesia, pasokan pasir laut bakal lebih berlimpah, dan Singapura dapat memperoleh pasir dengan nilai nan lebih terjangkau. Hal ini sangat krusial untuk menekan biaya pembangunan di negara tersebut.

4. Keberlanjutan Proyek Infrastruktur 

Dengan meningkatnya permintaan untuk pembangunan prasarana di Singapura, termasuk gedung pencakar langit, jalan raya, dan sistem transportasi baru, keberlanjutan pasokan pasir laut menjadi sangat penting. Jika Singapura kembali dapat mengimpor pasir laut dari Indonesia, mereka bakal mempunyai kepastian pasokan nan memungkinkan kelangsungan proyek-proyek besar tanpa hambatan mengenai bahan baku.

5. Dampak Lingkungan dan Etika

Meskipun Singapura bakal diuntungkan secara ekonomi jika Indonesia kembali menjual pasir lautnya, ada sejumlah pertimbangan krusial nan kudu diperhatikan. Pasir laut adalah sumber daya alam nan tidak dapat diperbarui, dan penambangannya dapat menyebabkan kerusakan ekosistem laut nan signifikan. Banyak negara, termasuk Indonesia, telah memberlakukan larangan ekspor pasir laut lantaran kerusakan lingkungan nan ditimbulkannya, seperti pengikisan pantai, hilangnya kediaman laut, dan penurunan kualitas air.

SRI DWI APRILIA | LINDA LESTARI | REUTERS 

Pilihan Editor: KKP Akan Lakukan Monitoring Perairan Batam setelah 2 Kapal Asing Tertangkap Curi Pasir Laut

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis