Jakarta, CNN Indonesia --
Jaksa Agung, ST Burhanuddin mengungkap bahwa ada lima pegawainya nan kedapatan main judi online. Menurut Burhanuddin, mereka sekarang sudah diserahkan ke bagian pengawasan untuk ditindaklanjuti.
"Jujur aja ada pegawai nan ikut dan hanya iseng-iseng aja di bawah Rp5 ribuan begitu, dan kami sudah menyerahkan nama-nama itu ke bagian pengawasan untuk tindak lanjuti," kata Burhanuddin dalam rapat di Komisi III DPR, Rabu (13/11).
Pada kesempatan itu, dia juga mengumumkan progres penanganan kasus gambling online nan menjerat sejumlah pegawai di Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Burhanuddin mengungkap bahwa saat ini kasus tersebut belum masuk ke pihaknya untuk masuk ke proses pengadilan. Kasus tersebut saat ini tetap di kepolisian dalam tahap penyidikan.
"Untuk gambling online, gambling online, kami memang belum belum nyampe ke kami, lantaran kami di era penuntutan investigasi tetap di Mabes Polri," kata dia.
Polda Metro Jaya telah menetapkan 15 orang tersangka dalam kasus dugaan penyalahgunaan kewenangan untuk menutup situs gambling online nan melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Dari 15 tersangka ini, 11 di antaranya merupakan pegawai Komdigi. Sementara tiga diantaranya merupakan AK, AJ, dan A nan bekerja mengendalikan operasional 'kantor satelit'.
Teranyar, polisi kembali menangkap dua tersangka baru dalam kasus ini. Kedua tersangka ini masing-masing berinisial MN dan DM.
Tersangka MN masuk salah satu daftar pencarian orang (DPO) hasil dari pengembangan 15 tersangka sebelumnya. Sementara DM, merupakan hasil pengembangan dari tersangka MN.
Akui sempat dikepung Brimob
Burhanuddin juga mengakui instansi Kejagung sempat dikepung oleh sejumlah oknum Brimob Polri saat ramai rumor penguntitan Jampidsus Kejagung Febrie Ardiansyah oleh personil Densus 88 Polri.
"Terkait pengepungan Kejaksaan Agung dilakukan, jujur aja, dilakukan oleh oknum Brimob," kata Burhanuddin.
Burhanuddin mengatakan Korps Ahdyaksa saat itu telah mengamankan sejumlah oknum Brimob nan melakukan pengepungan. Namun, Burhanuddin menyatakan tidak mengetahui tindaklanjut nan diambil Mabes Polri terhadap para oknum Brimob tersebut.
"Oknum Brimob nan tertangkap oleh kami, kami serahkan ke Mabes Polri dan kami tidak monitor lagi soal itu," jelas dia.
Sebelumnya, sebuah video sempat viral di media sosial menampilkan sejumlah personil Brimob Polri tengah konvoi di sekitar Gedung Kejaksaan Agung di Jakarta Selatan.
Para personel Brimob itu pun terlihat mengenakan seragam komplit disertai senjata laras panjang sembari berboncengan. Rotator serta bunyi sirine turut dinyalakan saat konvoi Brimob dilakukan.
Diberitakan sejumlah media, Ketut Sumedana nan saat itu tetap menjabat sebagai Kapuspenkum Kejagung mengatakan tindakan konvoi ini tetap ada kaitannya dengan peristiwa penguntitan Jampidsus Kejagung Febrie oleh personil Densus 88 Antiteror Polri. Di sisi lain Kadiv Humas Polri, Irjen Pol Sandi Nugroho menyatakan konvoi nan dilakukan personil Brimob itu merupakan patroli rutin.
"Patroli itu merupakan tugas kepolisian dan setiap hari dilaksanakan. Mungkin jika ditanya ke teman-teman nan tinggal deket dengan batalyon brimob, pasti ada patroli tiap hari," ujar Sandi dalam bertemu pers di Mabes Polri, Kamis (30/5).
(mab/DAL)
[Gambas:Video CNN]