Jalinsum di OKU Sumsel Lumpuh Total Akibat Banjir

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

Jakarta, CNN Indonesia --

Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) di Desa Tanjung Dalam, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan, lumpuh total akibat banjir yang merendam ruas jalan mencapai 1,5 meter.

"Banjir kali ini cukup parah hingga merendam badan jalan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU, Januar Efendi di Baturaja, Kabupaten OKU, Rabu (8/5) seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan curah hujan tinggi nan terjadi sejak beberapa hari terakhir hingga tadi malam merendam ribuan rumah penduduk di wilayah setempat, namun tidak ada korban jiwa.

Selain itu, banjir juga merusak sejumlah akomodasi umum seperti jembatan gantung dan jaringan listrik serta telekomunikasi di Kota Baturaja sempat terputus akibat musibah alam tersebut.

Bahkan, beberapa ruas jalan di wilayah setempat seperti di Jalinsum di Desa Tanjung Dalam, Desa Tanjung Kemala dan Desa Terusan, Kecamatan Baturaja Timur terdampak banjir hingga arus lalulintas sempat lumpuh total.

Untuk sementara waktu pengendara roda dua dan empat dari Palembang menuju Baturaja dan sebaliknya terpaksa dialihkan melewati Jalan Cor Beton Batukuning hingga banjir surut.

"Personel kami saat ini tetap konsentrasi mengevakuasi korban banjir ke tempat nan kondusif untuk mengantisipasi korban jiwa," ujarnya.

Salah seorang penduduk Baturaja, Eko, mengatakan mobil nan dikendarainya tidak bisa melintas di Jalinsum Desa Tanjung Dalam lantaran terendam banjir setinggi mencapai 1,5 meter.

"Tadi malam saya baru pulang dari Kota Palembang menuju Baturaja dan kendaraan saya tidak dapat melintas di jalur tersebut lantaran banjir," katanya.

Eko mengaku, dia berbareng puluhan kendaraan roda empat lainnya nan terjebak banjir terpaksa melewati jalan pengganti di Jalan Cor Beton Batukuning, Desa Kurup, dengan jarak tempuh nan sangat jauh.

"Mau gimana lagi terpaksa memutar arah. Sebab, jika memaksa melewati banjir mobil saya pasti meninggal mesin lantaran ketinggian air mencapai sekitar 1,5 meter," ujarnya.*

(Antara/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional