Jokowi Bagi-bagi Sembako di Jogja saat PDIP Gelar Rakernas

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 24 Mei 2024 17:50 WIB

Saat Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDIP, terisak di pembukaan Rakernas V, Presiden Jokowi memilih bagi-bagi sembako di Yogjakarta. Presiden Jokowi dan cucunya Jan Ethes membagikan sembako kepada penduduk di Istana Kepresidenan Yogyakarta alias Gedung Agung, Jumat (24/5) sore. (CNN Indonesia/ Tunggul)

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan bantuan sembako kepada ribuan masyarakat di Istana Kepresidenan Yogyakarta alias Gedung Agung, Jumat (24/5) sore.

Aktivitas Jokowi bagi-bagi Bantuan Presiden RI ini berbarengan dengan aktivitas pembukaan Rakernas V PDIP nan dihelat di Beach City International Stadium (BCIS) Ancol, Jakarta Utara, sejak siang tadi hingga 26 Mei.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, masyarakat mulai mendatangi area sekitar Gedung Agung mulai pukul 15.30 WIB. Mereka kemudian membikin antrean panjang menunggu giliran menerima bantuan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pintu gerbang Istana Kepresidenan baru dibuka kurang lebih pukul 16.00 WIB.

Jokowi tak ikut langsung proses pembagian support ini. Ia, berbareng cucunya, Jan Ethes Srinarendra terlihat hanya memantau dari area pinggir taman.

Sesekali, sembari ngobrol dengan sang cucu, mantan wali Kota Solo tersebut melambaikan tangan kepada masyarakat penerima support nan menyapa dirinya sembari melempar senyum.

Jokowi sendiri diketahui telah tiba di Istana Kepresidenan Yogyakarta sejak Rabu (22/5) malam kemarin.

Keberadaan Jokowi di Gedung Agung Yogyakarta sore ini memastikan ketidakhadirannya di Rakernas PDIP nan dibuka di International Beach Stadium Ancol, Jakarta Utara siang tadi.

Ketidakhadiran Jokowi di Rakernas PDIP kali ini menjadi nan kali pertama dalam sepuluh terakhir.

Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto memberi sinyal pihaknya tak mengundang Presiden sebagai corak kekecewaan atas penyelenggaraan Pemilu dan Pilpres lalu.

Menurut Hasto, pemilu kali ini sebagai pemilu nan paling sadis dalam sejarah kerakyatan di Indonesia. Termasuk di antaranya lewat rekayasa norma di Mahkamah Konstitusi (MK).

"Dan pemilu ini dalam sengketa pilpres baru pertama kali ada dissenting opinion dari tiga pengadil MK," katanya.

(thr/arh)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional