TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengingatkan agar berhati-hati terhadap disrupsi teknologi dan akibat nan dihasilkan. “AI, generative AI, singularity. Barang-barang apa ini? Akan menyebabkan apa di negara kita?” katanya saat menghadiri HUT ke-52 Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) nan digelar di salah satu hotel di Senayan, Jakarta Pusat, pada Senin, 10 Juni 2024.
Jokowi mengatakan disrupsi teknologi bakal menyebabkan perubahan-perubahan seperti lanskap geopolitik berubah, lanskap ekonomi bumi juga bakal berubah. "Perubahan-perubahan itu juga bakal memengaruhi negara kita,” ujar Jokowi.
Menurutnya, generasi muda merupakan pihak nan paling sigap menyesuaikan diri menghadapi perubahan nan disebabkan perkembangan teknologi. Sehingga ke depannya, lanjut Jokowi, green food dan blue food jadi kesempatan baru nan mesti disiapkan strateginya oleh HIPMI. “Jangan sampai kita salah mengantisipasi, ada bingkisan demografi, ada disrupsi teknologi, perubahan lanskap ekonomi, kita hadang agar peluang-peluang itu bisa kita tangkap semuanya,” kata Jokowi.
Jokowi menekankan untuk mencapai Indonesia emas 2045, perlu mengawal bingkisan demografi nan bakal mencapai puncaknya pada tahun 2030, 2035, dan 2040. “Kualitas sumber daya manusia kudu direncanakan, disiapkan secara taktis sehingga betul-betul bingkisan demografi berfaedah dalam lompatan kita menuju ke sebuah Indonesia maju,” katanya.
Iklan
Jokowi mengatakan bahwa hari jadi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) nan ke 52 adalah hari nan spesial baginya. Sebab, nan datang pada ulang tahun HIPMI berikutnya adalah Prabowo Subianto nan nantinya bakal menjadi Presiden ke-8 RI. “Meskipun presidennya ganti, semua dari kita tidak usah khawatir, lantaran program-program nan ada adalah program keberlanjutan,” kata Jokowi.
MOCHAMAD FIRLY FAJRIAN (MAGANG)