Jokowi Klaim Pabrik Baterai EV di Karawang Bawa Indonesia jadi Pemain Global

Sedang Trending 4 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo alias Jokowi optimistis dengan prospek pabrik baterai mobil listrik (EV) PT Hyundai LG Industry (HLI) Green Power di Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat. Jokowi menyatakan Indonesia bakal jadi pemain dunia di bagian kendaraan listrik. “Kita bisa menjadi masuk di supply chain global. Golnya ke sana, tidak hanya urusan hilir baterai, tetapi juga untuk barang-barang lainnya agar kita bisa memproduksi separuh jadi minimal, alias peralatan jadi seperti nan sekarang kita lihat,” kata Jokowi usai peresmian PT HLI Green Power di Karawang pada Rabu, 3 Juli 2024.

Jokowi menyebut pembangunan PT HLI Green Power dibarengi pembangunan ekosistem mulai dari raw material, smelter, hingga prekursor, sebelum masuk produksi ke EV baterai. “Kemudian electric vehicle-nya semuanya ada di negara kita,” katanya.

Investasi pabrik sel baterai untuk kendaraan listrik senilai US$ 3,1 miliar alias Rp 45,88 triliun, terintegrasi dengan proyek Grand Package hulu-hilir baterai. Fasilitas produksi nan saat ini telah terbangun di Karawang New Industry City (KNIC) diproyeksikan mempunyai kapabilitas 30 GWh.

PT HLI Green Power merupakan perusahaan joint venture antara Hyundai Motor Company, LG Energy Solution, dan PT Indonesia Battery Corporation (IBC). Investasi PT HLI Green Power merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antara Kementerian Investasi alias BKPM dan Konsorsium Hyundai, LG, dan IBC pada 28 Juli 2021.

Menteri Perdagangan Korea Selatan Jeong In-kyo mengatakan hubungan RI dan Korea Selatan makin meningkat dengan diresmikannya pabrik PT HLI Green power. Dia optimistis kerja sama Indonesia-Korea di nyaris 2000 sektor swasta bisa semakin baik. "Saya sangat percaya bahwa dalam waktu dekat, kendaraan listrik Indonesia dengan batrai Indonesia bakal menjelajahi ASEAN dan pasar global," kata In-Kyo.

Iklan

PT HLI Green Power dibagun dalam dua fase. Pembangunan fase pertama ini menelan investasi senilai USD 1,1 miliar alias Rp16,28 triliun, dengan kapabilitas produksi sebesar 10 GWh. Produksi komersial dimulai pada April 2024.

Untuk fase kedua, tahap bangunan bakal dimulai pada Januari 2024. Produksi komersial bakal dimulai pada Maret 2025 dengan kapabilitas produksi sebesar 20 GWh. Nilai investasi nan ditanamkan pada fase dua sebesar USD 2 miliar alias Rp29,60 triliun.

Pilihan editor: Pemerintah Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik di Karawang, Luhut: Visi nan Jadi Kenyataan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis