TEMPO.CO, Jakarta - Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Kementerian Keuangan Yustinus Prastowo mengatakan belum ada pembentukan tim transisi pemerintahan baru.
“Sejauh nan kami tahu, tidak ada tim transisi, meski kami mendengar bakal dibentuk,” kata Prastowo kepada wartawan di Jakarta, Rabu.
Meski begitu, dia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah memerintahkan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk membangun komunikasi dengan presiden terpilih dan timnya agar transisi dapat melangkah mulus dan komprehensif. Pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memenangkan pemilihan presiden dan wakil presiden dalam Pemilu 2024.
Menurut Prastowo, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih merupakan bagian dari pemerintahan saat ini, sehingga semestinya proses transisi dapat melangkah lancar.
Adapun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Perubahan, dia mengatakan keputusan mengenai perihal itu berada di domain pemerintahan baru. Pemerintahan mendatang memilik kewenangan untuk membentuk APBN Perubahan lantaran dimungkinkan oleh Undang-Undang.
Iklan
“Saya kira itu biasa, lantaran pada 2015 Pak Jokowi juga melakukan APBN Perubahan. Tapi sekarang mestinya transisi lebih mulus, lantaran dulu Pak Jokowi sama sekali dari orang luar pemerintahan, sementara Pak Prabowo dan koalisinya bagian dari pemerintahan, sehingga semestinya tidak ada hambatan nan cukup berat,” jelas dia.
Saat ini, Pemerintah sedang membahas Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) agar dapat sejalan dengan APBN 2025.
“Terkait 2025, kita tunggu saja. Kementerian Keuangan, Bappenas, Kemenko Perekonomian sedang menyelesaikan Kebijakan Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM PPKF) nan kelak dibawa dan diserahkan ke DPR untuk dibahas. Jadi, APBN 2025 sifatnya baseline, lebih memuat nan sifatnya basic untuk memberi ruang kepada pemerintah baru mengartikulasikan program prioritas,” tutur Prastowo.
Pilihan Editor: Pabrik Sepatu Bata Gulung Tikar, Berikut Perjalanan Bisnisnya di Indonesia