TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo namalain Jokowi meresmikan Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Terpadu (SPALDT) Bambu Kuning di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau, pada Jumat, 31 Mei 2024. Jokowi mengatakan proyek nan dimulai sejak 2020 ini menelan biaya investasi sebesar Rp 902 miliar.
"Hari ini masyarakat Kota Pekanbaru mempunyai sistem pengelolaan air limbah terpusat untuk mengolah air limbah nan ada di Kota Pekanbaru, menjaga lingkungan air, menjaga kualitas air tanah, menjaga air baku nan kita miliki," ujar Jokowi dalam aktivitas seremoni peresmian, dikutip dari siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat presiden.
Kepala negara menjelaskan, SPALDT Bambu Kuning mempunyai kapabilitas 8.000 meter kubik per hari. Pembiayaan proyek ini berasal dari pinjaman dari Asian Development Bank (ADB), anggaran pendapatan dan shopping negara (APBN), serta anggaran [endapatan dan shopping wilayah (APBD).
Jokowi mengatakan SPALDT Bambu Kuning mempunyai potensi terhubung ke 11 ribu sambungan rumah tanda. Ia menyebutnya sebagai langkah besar dalam upaya peningkatan kualitas pelayanan air dan menjaga lingkungan.
Lebih lanjut, Jokowi berambisi adanya SPALDT Bambu Kuning bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Pekanbaru. Selain itu, bisa menjaga lingkungan agar tetap bersih dan sehat.
"Saya minta agar infrastruktur pengelolaan air limbah ini betul-betul dimanfaatkan sebaik-baiknya," tutur Presiden nan menjabat dua periode ini.
Pilihan Editor: Kekayaan Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo nan Disebut jadi Duet Kaesang di Pilgub Jakarta