TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo namalain Jokowi menyebut berinvestasi di Ibu Kota Nusantara alias IKN sama dengan membeli masa depan. Ia mengatakan perihal ini ketika melaksanakan peletakan batu pertama alias groundbreaking Astra Biz Center dan Nusantara Botanical Garden, IKN, Kalimantan Timur.
Menurut Jokowi nilai tanah di IKN saat ini tetap murah lantaran pembangunan ibu kota baru ini belum selesai. Namun, situasi bakal berbeda, misalnya ketika jalan tol Balikpapan-IKN sudah jadi. Begitu pula dengan Bandara VVIP IKN.
"Itu baru bapak/ibu bakal berubah pikiran mengenai Nusantara," kata Jokowi dalam pidatonya, Selasa, 4 Juni 2024, dipantau Tempo dari kanal YouTube Sekretariat Presiden. "Kalau bapak/ibu berubahnya nanti, tanahnya sudah habis."
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu berujar, saat ini harga tanah di IKN berkisar Rp 400 ribu hingga Rp 800 ribu per meter. Sementara di Balikpapan, sudah sampai Rp 1 juta per meter dan Jakarta Rp 200 juta per meter.
Namun, kata dia, nilai murah di IKN itu bisa saja berubah sewaktu-waktu. Hal ini berjuntai pada kebijakan Kepala Otorita IKN dan permintaan pasar. "Kalau nan minta banyak, jika demand gede, pasti nilai otomatis naik," ujarnya.
Terlebih, kata Jokowi, perusahaan properti asal Uni Emirat Arab (UAE) Emaar Properties sudah mau menanam modal di ibu kota baru. Kendati begitu, dia tidak membeberkan nilai investasi nan ditanam lantaran tetap berproses. "Tapi, gede banget," ujarnya. Rencananya, kata dia, tanda-tangan kesepakatan investasi itu bakal diteken di Abu Dhabi pada Juli 2024.
"Artinya, setelah itu mungkin nilai tanah bisa berubah," ujar eks Wali Kota Solo itu.
Pilihan Editor: Ma'ruf Amin Sebut Pengganti Kepala Otorita IKN Bisa Saja Ditentukan Prabowo