TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo namalain Jokowi buka bunyi soal kelanjutan rencana pemerintah memberi insentif untuk mobil hybrid atau mobil kombinasi mesin berbahan bakar BBM dan listrik. Ia mengatakan rencana itu tetap didiskusikan.
"Masih dibicarakan dengan Menteri Ekonomi (Perekonomian) dan Menteri Perindustrian," kata Jokowi di sela agendanya meninjau pameran kendaraan listrik di JIExpo Kemayoran, Jakarta, pada Jumat, 3 Mei 2024, dikutip Tempo dari siaran YouTube Sekretariat Presiden.
Wacana pemberian insentif sempat dibicarakan sebelumnya. Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyatakan, insentif untuk mobil hybrid tidak lebih krusial daripada insentif mobil listrik alias electric vehicle (EV).
"Menurut saya tidak terlalu krusial (insentif mobil hybrid) lantaran tetap pakai bensin," kata Moeldoko di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIExpo Kemayoran Jakarta, Selasa, 20 Februari 2024, dikutip dari Antara.
Saat itu, dia pun mengatakan pemerintah lebih condong memberi insentif keringanan pajak kendaraan nan sepenuhnya berkekuatan listrik. Ia juga mengatakan mobil listrik bakal berakibat pada negara, terutama dalam mencapai misi net zero emission(NZE) pada 2060.
Selain itu, kata Moeldoko, mobil listrik dapat mengurangi beban pemerintah dalam mengimpor BBM. "Dampak EV itu ada dua. Dampak postifinya bagi masyarakat, bangsa dan negara, nan pertama masalah lingkungan. Kedua, masalah besaran imopr BBM kita nan sangat besar," ungkapnya.
Sebagai informasi, kendaraan hybrid tetap mempunyai kesetaraan nan sama dengan kendaraan konvensional sebesar 12,5 persen dan 1,75 persen. Sehingga, totalnya mencapai 14,25 persen. Sementara itu, tarif PPnBM mencapai 6 persen sebagaimana patokan nan tertera dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 74 Tahun 2021 tentang Perubahan PP Nomor 73 Tahun 2019 tentang Barang Kena Pajak nan Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermoyor nan Dikenai Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.
Pilihan Editor: Jokowi Sebut Kapasitas Produksi Motor Listrik di RI 1,6 Juta Unit, Baru Tercapai 100 Ribu Unit