Jokowi Wanti-wanti Perubahan Iklim, Permukaan Laut Bisa Naik 1 Meter

Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewanti-wanti soal mengenai perubahan suasana bumi. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), kata Jokowi, memprediksi perubahan suasana bisa menyebabkan kenaikan permukaan air laut hingga satu meter pada tahun 2100.

Kenaikan air laut bisa mengakibatkan hilangnya ekosistem pesisir, salinasi alias penggaraman air tanah, hingga rusaknya prasarana pesisir.

"Terkait perubahan iklim, PBB memperkirakan kenaikan permukaan air laut hingga 1 meter sampai [tahun] 2100," kata Jokowi dalam pembukaan The 2nd Meeting of The Pacific Parliamentary Partnership (IPPP) di Jakarta Selatan, Kamis (25/7).

Ia menyebut potensi tersebut menjadi ancaman besar bagi area Asia Pasifik. Karena itu, perlu penguatan pembelaan parlemen untuk memitigasi perihal tersebut dengan penyesuaian kebijakan dan peningkatan kerja sama baik dalam sektor prasarana dan lingkungan.

Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyoroti potensi ekonomi biru. Bank Dunia, lanjut dia, telah menyebut sektor itu berpotensi menyumbang hingga 10 persen PDB andaikan dikelola secara berkelanjutan.

"Sehingga dibutuhkan dorongan dari parlemen untuk peningkatan konektivitas kawasan, serta kerjasama dalam penegakan norma dan konservasi sumber daya laut," kata dia.

Jokowi kemudian menyinggung pengembangan sumber daya manusia (SDM). Ia mengatakan melalui pendidikan dan training nan dilakukan secara inklusif bisa meningkatkan produktivitas inovasi.

Maka, dibutuhkan penyusunan izin dari parlemen untuk mendorong kerja sama antarwarga hingga membagi pengetahuan nan mencakup semua lapisan masyarakat.

"Kita perlu terus kembangkan area Pasifik, dalam memaksimalkan potensi untuk meningkatkan kesejahteraan," kata Jokowi.

"Dan melalui kemitraan parlemen ini, mari kita perkuat semangat persaudaraan, rasa saling percaya dan sikap saling menghormati termasuk penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah," imbuhnya.

Dalam agenda itu, turut datang juga Ketua DPR RI Puan Maharani dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo.

(khr/tsa)

[Gambas:Video CNN]