ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Rabu, 26 Jun 2024 15:56 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --
Presiden Joko Widodo mengingatkan potensi gelombang panas dan kekeringan nan bakal melanda Indonesia pada Juli hingga Oktober 2024. Ia mengatakan prediksi itu hasil kajian Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Wanti-wanti itu Jokowi sampaikan saat meninjau langsung penyelenggaraan support pompa untuk pengairan sawah dan pertanian (pompanisasi) di Desa Bapeang, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Rabu (26/6).
"Nanti Juli, Agustus, September, Oktober dan mudah-mudahan enggak terus, itu bakal ada gelombang panas, kekeringan, nan itu kudu diantisipasi," kata Jokowi dalam video nan diunggah melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (26/6).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi menyebut nyaris seluruh negara di bumi terdampak gelombang panas dan kekeringan panjang. Kondisi itu menyebabkan banyak negara mengalami penurunan produksi beras.
"Banyak negara nan sebelumnya ekspor beras menjadi dipakai untuk dirinya sendiri," imbuhnya.
Oleh karena itu, salah satu solusi menghadapi kekeringan menurut Jokowi adalah dengan program pompanisasi.
Jokowi menjelaskan pompanisasi di seluruh Indonesia bakal melibatkan pengedaran awal sebanyak 20 ribu unit pompa, nan kemudian bakal ditingkatkan menjadi sekitar 70 ribu unit.
Sementara untuk wilayah Kotawaringin Timur, pemerintah telah mendistribusikan 31 pompa nan saat ini baru bisa mengairi 435 hektare dari total 7.600 hektare potensi sawah tadah hujan nan ada.
"Untuk apa? Ya seperti ini, air nan di bawah sawahnya agak ke atas, enggak bisa naik ke atas gara-gara enggak ada perihal kecil, pompa. Tapi ini menjadi sangat krusial," ujar Jokowi.
(khr/bmw)
[Gambas:Video CNN]