Jubir RK-Suswono: Program Hunian Vertikal Masuk Akal, Lahan Mahal

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Juru Bicara pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Mulya Amri mengatakan pembangunan kediaman vertikal nan digagas pasangan itu diharapkan bisa mengatasi persoalan warga Jakarta dalam mempunyai hunian.

Ia tak menampik jika ada penduduk nan menyangsikan rencana pembangunan kediaman vertikal. Namun, kata Mulya, rencana itu sangat masuk logika lantaran mahalnya nilai lahan di pusat kota.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sebetulnya sangat masuk logika lantaran di pusat kota nan mahal adalah lahannya. Sementara biaya bangunan untuk membangun kediaman vertikal itu sama saja, antara dibangun di pusat kota maupun di pedesaan. Jadi nan perlu diakali adalah gimana mengurangi biaya tanahnya," kata Mulya dalam keterangan tertulis, Selasa (10/9).

Menurutnya, biaya lahan itu bisa dikurangi dengan menambah jumlah unit di atas lahan nan dibangun. Pengurangan biaya juga bisa dengan menggunakan lahan milik Pemda DKI.

"Pemda DKI punya banyak lahan di pusat kota nan bisa dimanfaatkan untuk kediaman vertikal, seperti pasar, stasiun, terminal. Ini konsep simbiosis mutualisme juga lantaran pasar butuh pembeli nan berasal dari penduduk dan penduduk butuh pasar," katanya.

Ia mengatakan nyaris dipastikan tidak ada biaya nan dikeluarkan untuk membeli lahan karena menggunakan lahan milik Pemda. Dampaknya, kata dia, unit nan dijajakan untuk penduduk bisa sangat terjangkau.

"Belum lagi kelak ditambah dengan program pemerintah pusat seperti program tiga juga rumah dari Presiden terpilih. Lalu ada juga memanfaatkan biaya tanggungjawab dari developer dan lain-lain. Unitnya bisa semakin terjangkau. Berdasarkan perihal ini kami menganggap kediaman verital bisa dibangun di Jakarta," katanya.

Mulya mengatakan konsep kediaman vertikal sudah ada contoh di luar negeri.

"Sebenernya, konsep ini sudah ada di negara nan maju. Di Hongkong, di Jepang, sudah ada lantaran keterbatasan lahan. Ini konsep nan memang sudah terbukti bisa dilakukan," ujar Mulya.

Menurut Mulya, program kediaman vertikal ini bakal menghadirkan banyak manfaat. Salah satunya, program ini dinilai bakal mengurangi kemacetan dan polusi udara.

"Tentunya jika kita bisa bawa kembali teman-teman untuk tinggal di pusat kota, dampaknya kelak kemacetan bakal berkurang, polusi bakal berkurang, seperti itu," katanya.

Sebelumnya, bakal calon wakil gubernur Rano Karno menilai pendapat Ridwan Kamil mendirikan kediaman di atas stasiun di Jakarta bukanlah solusi utama.

Ia mengaitkannya dengan stasiun di Jakarta nan menurutnya jumlahnya tak begitu banyak.

"Itu kan salah satu solusi, bukan solusi utama. Stasiun di Jakarta bisa dihitung, Tanah Abang, Manggarai, populasi di situ paling berapa sih?" kata Rano pekan lalu.

Sementara bakal calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil menyatakan poin dari pendapat itu tak bertumpu pada jumlah stasiun. Melainkan, nilai lahan di Jakarta nan hari ini semakin mahal.

"Sehingga di mana ada kesempatan lahan-lahan itu didensifikasi untuk perumahan rakyat social housing sesuai juga aspirasi dan pengarahan Pak Prabowo," kata RK beberapa waktu lalu.

(yoa/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional