Judi Online Jadi Pemicu Pembakaran Polisi, OJK dan Kominfo Mati-matian Membasminya

Sedang Trending 5 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -  Judi online makin meraja lela dan berakibat sangat jelek pada masyarakat. Terakhir, seorang polisi nan kecanduan gambling online, cekcok dengan istrinya sebelum dibakar oleh pasangannya itu lantaran menghabiskan duit penghasilan ke-13.

Briptu Rian Dwi Wicaksono akhirnya tewas akibat luka bakar 90 persen lebih setelah dibakar istrinya, Briptu FN, setelah cekcok pada Sabtu, 8 Juni 2024. FN tampaknya sudah kehilangan kesabaran lantaran suaminya terus menerus terlibat gambling online.

Kejadian di Mojokerto, begitu menyedot perhatian masyarakat. Kasus ini pun ditangani Polda Jawa Timur, nan sudah menetapkan FN sebagai tersangka dan menahannya. Kedua pasangan berumur 27 tahun itu, mempunyai 3 anak nan tetap kecil.

Pemerintah sebenarnya sudah banyak melakukan upaya untuk melenyapkan gambling online ini. Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mengatakan pihaknya telah memblokir 4.921 rekening bank untuk memberantas gambling online.

"Beberapa langkah telah dilakukan oleh OJK untuk menangani gambling online ialah melakukan pemblokiran terhadap 4.921 rekening dari info nan kami terima nan dikirimkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika," kata Mahendra dalam konvensi pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK Bulanan Mei 2024 di Jakarta, Senin, 10 Juni 2024.

Selain itu, OJK juga meminta perbankan menutup rekening nan berada dalam satu customer identification file (CIF) nan sama. Upaya tersebut dilakukan dalam rangka menjaga stabilitas sektor jasa keuangan.

Mahendra menuturkan OJK telah menginstruksikan perbankan untuk melakukan verifikasi, identifikasi dan Customer Due Diligence termasuk tracing dan profiling terhadap daftar nama pemilik rekening nan terindikasi melakukan transaksi mengenai gambling online.

OJK juga memasukkan daftar rekening pengguna mengenai transaksi gambling online ke dalam Sistem Informasi Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (SIGAP) sehingga dapat diakses oleh seluruh lembaga jasa finansial dan mempersempit ruang mobilitas pelaku gambling online dan mengatasi asimetri info di sektor jasa keuangan.

Upaya preventif juga dilakukan di sisi edukasi masyarakat mengenai gambling online. OJK juga meminta industri jasa finansial secara proaktif melakukan identifikasi dan verifikasi atas rekening dengan transaksi nan mencurigakan termasuk aktivitas gambling online.

Meski coba diberangus, gambling online tetap eksis. Meski Kementerian Komunikasi dan Informatika, sepanjang periode 17 Juli 2023 sampai 21 Mei 2024, telah sukses memblokir nyaris dua juta konten, situs-situ gambling terus bermunculan setiap hari.

Iklan

Itu sebabnyam Kominfo menyatakan terus berupaya memutus akses konten jenis itu dalam platform digital dan situs web. 

Kominfo melakukan take down terhadap 1.904.246 konten sepanjang periode tersebut. Sedangkan, dalam kurun satu bulan usai Rapat Pemberantasan Judi Online, pada 19 April - 21 Mei 2024, Kominfo telah menangani 290.850 konten gambling online nan tersebar di beragam platform.

"Hampir 300 ribu, jadi sehari bisa mendekati 10 ribu konten gambling online (yang ditutup)," ujar Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi dari laman resmi Kominfo, 22 Mei 2024.

Kominfo mengungkap memburu konten gambling online dengan langkah menelusuri menggunakan kata kunci. Selain itu, bekerja sama dengan penyelenggara platform digital seperti Google dan Meta andaikan terjadi perubahan kata kunci. 

Budi mengungkap ada 20.241 kata kunci di Google dan 2.637 kata kunci pada Meta. Ia juga memberi teguran kepada penyelenggara platform tersebut jika ada temuan konten gambling online di sana, termasuk TikTok.

Kominfo apalagi menemukan konten phising nan masuk ke situs lembaga pendidikan dan pemerintahan. "Di situs lembaga pendidikan ada 14.823 konten gambling online menyisip. Dan lembaga pemerintahan ada 17.001 temuan konten," ucapnya.

Upaya pemblokiran rekening bank lantaran bermain gambling online juga sudah dilaporkan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Budi menyebut ada 5.364 rekening dan 555 e-wallet nan terafilisiasi gambling online dan sudah diblokir oleh Bank Indonesia. 

Pilihan penyunting Muhammadiyah Tarik Dananya dari BSI: Ini Jumlah Aset Bank Syariah Indonesia

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis