Kader NU Dibiayai Itrek ke Israel Hingga Bertemu Presiden Isaac Herzog

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Salah satu kader Nahdlatul Ulama (NU) Zainul Maarif mengungkapkan perjalanannya ke Israel hingga bertemu Presiden Israel Isaac Herzog lantaran dibiayai oleh lembaga berjulukan Itrek.

"Biayanya dari, mungkin teman-teman sudah pada tahu ya, bahwa ini organisasinya namanya Itrek ya. Sebenarnya ini nama kependekan dari Israel Trek," kata Zainul di Kantor PWNU Jakarta, Kamis (18/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan laman resmi Itrek, organisasi nan berbasis di Amerika Serikat ini mempunyai program mengirim mahasiswa pascasarjana serta tokoh muda dari banyak negara untuk melakukan perjalanan ke Israel selama satu minggu.

Kelompok pro-Israel ini mengatur perjalanan dan menerima biaya langsung dari pemerintah Israel, untuk meningkatkan gambaran Israel di kalangan publik.

Zainul bercerita kegiatannya ini untuk berjamu ke negara Israel dan Palestina. Ia mengatakan pihak nan membujuk dirinya mengikuti aktivitas ini berasal dari seorang kawannya asal Universitas Harvard, AS.

Zainul mengaku menggunakan visa turis untuk berjamu ke negara tersebut. Awalnya dia terbang terlebih dulu ke Dubai, Uni Emirat Arab kemudian melanjutkan perjalanannya ke Israel.

"Rangkaian [kegiatannya] itu dari 30 Juni sampai 5 Juli 2024. Jadi baru awal bulan ini. [Bertemu Presiden Israel] itu adalah tanggal 3 Juli 2024," kata dia.

Zainul menjelaskan kunjungannya ke Israel dan Palestina sebagai aktivitas perbincangan lintas ketaatan sekaligus untuk penelitian lapangan. Ia menyatakan sedang melakukan penelitian tentang kehidupan orang Islam di Israel.

Ia pun mengatakan peserta nan ikut program ini ada nan berakidah Kristen, Katolik, Yahudi dan Islam.

"Bagaimana kehidupan Muslim di sana? Kalau kehidupan Muslim di Gaza kita sudah tahu. Nah, jika di Israel seperti apa? Semacam itu. Kemudian selebihnya, lantaran saya juga terlibat tentang perbincangan lintas iman, saya ngajar juga tentang kajian lintas agama, semacam itu. Ya jika pun ke sana, selain penelitian itu, minta pertemukan dengan nan relate dengan saya. Yaitu, tokoh-tokoh agama," kata dia.

Di sisi lain, Zainul menyatakan tak mendapatkan untung secara finansial dari kunjungannya ke Israel. Meski begitu, dia mengaku dibantu dari sisi biaya visa hingga biaya asuransi perjalanan.

"Awalnya malah disuruh bayar itu, visa sama asuransi. Tapi kemudian saya bilang, 'ini high risk, ini risikonya tinggi', semacam itu kan. 'Risikonya tinggi, kok malah kami disuruh beli asuransi?' Maka kemudian, alhamdulillah itu, asuransi dan visa kami bebas, semacam itu. Maka kemudian, alhamdulillah itu, asuransi dan visa kami bebas, semacam itu. Nah, tapi kemudian tidak ada take home pay, tidak ada, kami tidak dapat duit dari situ," kata dia.

(rzr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional