Kaesang Diminati Parpol di Pilkada, tapi Masih Nihil Dukungan Resmi

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Kaesang Pangarep, diminati banyak parpol untuk diusung di Pilkada serentak 2024. Namun, belum ada satu pun support resmi diterima Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) itu.

Sejauh ini, setelah ada putusan Mahkamah Agung (MA) mengenai pemisah usia cagub-cawagub dihitung saat pelantikan, Kaesang masuk bursa di Pilgub Jakarta dan Pilgub Jawa Tengah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

PAN sudah menggoda Kaesang untuk maju di Pilgub DKI Jakarta. Begitu pula dengan Golkar nan menyodorkan Jusuf Hamka sebagai calon wakil gubernur jika Kaesang maju di Pilgub DKI Jakarta.

Sementara itu, Gerindra melirik Kaesang untuk Pilgub Jawa Tengah. Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani mengatakan ada kesempatan Kaesang dipasangkan dengan calon gubernur Ahmad Luthfi.

Partai NasDem juga membuka kesempatan mendukung Kaesang di Pilgub Jateng. Surya Paloh, Ketua Umum Partai NasDem, bersiap mendukung Kaesang secara penuh.

Meski begitu, janji-janji manis tersebut belum dituangkan ke support resmi sejauh ini. 

Berbeda dengan Kaesang, dua tokoh lain di Pilgub Jateng dan Pilgub Jakarta sudah ada nan mendapatkan support resmi dari partai.

Di Jakarta, eks Gubernur DKI  Anies Baswedan sudah mengantongi support resmi dari PKS dan NasDem untuk maju kembali di Pilgub Jakarta. PKB pun disebutkan tinggal mengumumkan secara resmi support terhadap Anies.

Sementara di Jawa Tengah, Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi sudah mendapatkan support resmi dari Gerindra, Golkar, dan PAN. Padahal, di Jateng berasas survei terbaru Litbang Kompas nan dirilis 18 Juli lalu, Kaesang menempati elektabilitas tertinggi di top of mind.

Contoh lainnya di Pilgub Jatim ada eks Gubernur Khofifah Indar Parawansa berbareng eks Wagub Emil Elestianto Dardak nan sudah mendapatkan support dari Partai Gerindra, Partai Demokrat, PAN, Partai Golkar, PSI, Partai Persatuan Indonesia, Perindo, PPP, dan PKS untuk kembali maju di Pilkada2024.

Melihat kejadian itu, pengamat politik Universitas Andalas Asrinaldi menilai ada keragu-raguan di antara partai politik di Koalisi Indonesia Maju. Menurut Asrinaldi, bisa saja parpol-parpol itu ragu Jokowi Effect bakal bisa memenangkan Kaesang.

Dia mengatakan pada satu sisi, partai-partai itu sadar Jokowi Effect tetap cukup berpengaruh terhadap elektoral anak-anaknya. Namun, mereka juga tahu masa kedudukan Jokowi bakal lenyap sebelum pilkada digelar.

"Di sisi lain mereka meragukan apakah ketika 20 Oktober beliau tidak berkuasa, tetap punya peranan signifikan? Karena pada waktu 27 November (pemungutan bunyi Pilkada Serentak 2024), enggak ada lagi peran dari seorang presiden ya," kata Asrinaldi saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (23/7).

Asrinaldi tak menampik jejaring Jokowi luas di beragam kementerian dan lembaga. Bisa saja Jokowi menggunakan jejaring itu untuk memenangkan Kaesang meskipun sudah tak menjabat presiden.

Meski begitu, Jokowi tak bisa punya kendali penuh atas manuvernya. Hal itu disebabkan Prabowo Subianto sudah menjadi presiden pada saat pemungutan bunyi pilkada.

"Jadi memang agak dilematis di sisi ini, makanya ada keragu-raguan dan itu juga ujian bagi KIM sendiri," ujarnya.

Asrinaldi juga memandang kekhawatiran partai politik terhadap resistensi masyarakat jika family Jokowi kembali maju di pilkada. Menurutnya, sebagian masyarakat sudah jengah dengan perihal itu setelah putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka didorong di Pilpres 2024.

"Mereka menyadari juga gimana resistensi masyarakat mengenai dengan perubahan nan dibuat oleh MA nan sama dengan MK itu," ucap Asrinaldi.

(dhf/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional