Kakek di Maluku Ditandu 10 Jam demi Berobat, Tak Ada Jalan Ambulans

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Ambon, CNN Indonesia --

Imanuel Bitalessy (65) ditandu sejumlah orang sejauh 32 kilometer alias selama 10 jam pada Kamis, (18/7). Warga miskin dari Desa Huku Kecil, Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku itu hendak menuju puskesmas untuk berobat.

Peristiwa di Desa Huku Kecil itu terekam video dan viral di media sosial. Imanuel terpaksa ditandu sejauh itu lantaran tak ada akses jalan raya bagi ambulans masuk ke kampungnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menderita sakit di bagian kaki. Warga nan menggotong tandu pun kudu melintasi medan pegunungan nan curam, melewati jalan berlumpur dan licin, hingga menyeberang sungai nan deras.

Warga bergantian menandu Imanuel menggunakan sebatang bambu. Hanya kain fan terpal biru nan dipakai untuk melindungi Imanuel dari panas dan hujan. Mereka sempat kelelahan dan memutuskan beristirahat beberapa kali, sebelum melanjutkan perjalanan kembali.

Saat dikonfirmasi, penduduk Desa Huku Kecil, Lany Lumamuly membenarkan peristiwa tersebut. Ia mengatakan Imanuel ditandu keluar dari desanya sekitar pukul 06.00 WIT.

"Iya benar, penduduk sakit itu berjulukan Imanuel Bitalessy umur 65 tahun, penduduk tandu sekitar jam enam pagi," ujarnya saat dihubungi CNNIndonesia.com, Jumat (19/7).

Lany mengatakan kejadian menandu penduduk nan sakit sudah terjadi sejak Indonesia merdeka. Warga terpaksa menandu lantaran keterbatasan akses jalan nan susah dilalui ambulans.

Ia menuturkan perjalanan dari Desa Huku Kecil menuju jalan raya ditempuh dengan melangkah kaki selama 7 hingga 10 jam alias sekitar 32 kilometer.

"Kalau 7 jam itu untuk orang nan tenaga kuat, jika tenaga tidak kuat alias tandu orang sakit begitu bisa sampai 10 jam," ucapnya.

Setibanya di jalan raya, kata dia, penduduk kembali melanjutkan perjalanan sekitar tujuh jam menuju puskesmas nan terletak di ibu kota kecamatan. Biasanya mereka menumpang mobil alias truk nan melintasi di wilayah tersebut.

Lany berambisi pemerintah pusat maupun Presiden Joko Widodo (Jokowi) bisa membangun jalan dan jembatan di kampung tersebut agar penduduk tak lagi sengsara.

Dia mengatakan kondisiini sudah berulang kali disampaikan ke pemerintah kabupaten maupun provinsi, namun hingga sekarang tak kunjung ada perubahan.

"Kami hanya minta Pak Jokowi bangun jalan mereka, kami di pegunungan Pulau Seram terutama di Kecamatan Elpaputih ada beberapa desa, mereka tetap sengsara," katanya.

Penduduk miskin nan mendiami pegunungan Pulau Seram di Kecamatan Elpaputih, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku berjumlah 1.245 orang.

Mayoritas masyarakat berprofesi sebagai petani. Mereka mendiami tiga desa ialah Desa Abio, Desa Watui dan Desa Huku Kecil. Hingga saat ini, mereka belum menikmati penerangan, pendidikan, kesehatan hingga akses jalan raya.

(sai/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional