Kala Bodygurd Berbaju Merah Marun Blokade Menara Kadin hingga Arsjad Rasjid Terpaksa Geser Lokasi Jumpa Pers

Sedang Trending 3 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Suasana mendadak mencekam ketika sejumlah orang berseragam merah marun berjaga di kembali pintu menuju lantai 3 Menara Kamar Dagang dan Industri alias Kadin Indonesia, Kuningan, Jakarta, Ahad siang, 15 September 2024. Di baju bagian belakang mereka, tertulis “AS Guard Indonesia, Crowd Control Safety and Protect”.

Bersama mereka, ada dua orang sekuriti berseragam hitam. Sekuriti ini mengaku secara reguler berjaga di ruangan itu. Mereka mengatakan tak tahu-menahu tentang pengarahan pengamanan di ruangan itu. “Kami seolah dibenturkan,” kata salah seorang sekuriti itu.

Dewan Pengurus Kadin sedianya bakal menggelar bertemu pers untuk menanggapi Munaslub nan menetapkan Anindya Bakrie menjadi Ketua Umum Kadin Indonesia. Penetapan Ketua Umum itu dinilai oleh Kadin kubu Arsjad Rasjid Ilegal. Musababnya, musyawarah itu tak memenuhi syarat penggantian ketua umum dan tak mencapai kuorum nan sah.

Tempo sebelumnya telah berada di ruangan bertemu pers sejak pukul 11.30. Sesampai di sana, ruangan serba putih telah terancang rapi. Sebagian awak kamera nan berasal dari tim Kadin tampak telah siap di belakang ruangan bertemu pers. Suasana hening pecah pada pukul 12.18, ketika dua orang laki-laki tiba-tiba menyeruak masuk ke ruangan itu.

Seorang laki-laki bertubuh tinggi dan mengenakan jaket hitam. Kepada sejumlah pengurus Kadin nan berseragam putih di instansi itu, laki-laki ini mengatakan Kadin telah melaksanakan Munaslub dan memilih ketua nan baru. Menurut dia, Munaslub itu sah lantaran telah mengantongi izin. “Jangan sampai menimbulkan persepsi ke masyarakat Kadin terpecah,” ucapnya

Sedangkan laki-laki lain nan bertubuh berisi mengenakan kacamata dan kemeja biru. Ketika ditanya, laki-laki terakhir menjelaskan Kadin telah membentuk kepengurusan nan baru. Karena itu, dia menganggap bertemu pers hari ini tak bisa dibenarkan.

Tak lama setelah beradu mulut dengan sejumlah pengurus Kadin, mereka meminta sejumlah bodyguard berbaju merah marun memblokade akses masuk dan memperketat pengamanan. Mereka pun meminta sejumlah awak kamera nan telah standby sebelumnya.

Pria berjaket hitam nan memandang pengamanan terlalu bergerombol, meminta agar kerumunan dibubarkan. “Jangan sampai ada suasana mencekam,” kata dia, sembari tertawa. Memang suasana siang itu terasa menegangkan. Dia kemudian memasuki ruangan sekretariat dan sesekali berbincang dengan rekan-rekannya nan wara-wiri di tempat itu.

Iklan

Di luar pintu, ada lebih banyak bodyguard dan sekuriti. Bermodal stand banner Kadin nan berada di depan lift, mereka menutup puntu kaca. Para awak media nan telah memasuki lantai tiga bergerombol di sana, tertahan tak bisa memasuki ruangan bertemu pers. Sesekali, dari walkie talkie salah seorang bodyguard, terdengar sejumlah nama awak media massa nan dihalau agar tak bisa mendekat letak acara.

Seorang tenaga kerja Kadin nan enggan menyebut namanya menyayangkan organisasi bumi upaya seperti Kadin kudu berhadapan dengan para bodyguard. Dia mengaku belum bisa mengidentifikasi orang-orang nan membatalkan dan memblokade bertemu pers itu. Namun, kata dia, besar kemungkinan merupakan ditugasi oleh Kadin nan kemarin melaksanakan Munaslub secara ilegal.

Suasana di dalam instansi Kadin tak kalah kalang-kabut. Bermodal selotip besar berwarna colelat, sejumlah tenaga kerja mengunci dan menutup celah kaca akses pintu darurat. “Agar orang tak bisa memandang ke dalam,” ujar salah seorang nan menyegel pintu itu.

Ketika jam menunjuk pukul 13.20, ruangan bertemu pers telah melompong. Satu per satu tenaga kerja dan pengurus Kadin nan telah datang beranjak ke Hotel JS Luwansa untuk melanjutkan bertemu pers.

Bersama orang-orang terakhir Kadin Arsjad Rasjid nan memperkuat di situ, Tempo bergerak menuju loksi baru bertemu pers dengan turun melalui pintu darurat nan sebelumnya tersegel.

Pilihan Editor: Arsjad Rasjid: Kadin Indonesia Bukan Milik Perorangan

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis