Kapolda Metro Lantik 3 Kasubdit Narkoba Baru Buntut Pemerasan DWP

Sedang Trending 15 jam yang lalu

CNN Indonesia

Kamis, 26 Des 2024 20:35 WIB

Kapolda melantik tiga Kasubdit Narkoba buntut kasus pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia. Kapolda Metro mutasi besar-besaran usai kasus pemerasan penonton DWP asal Malaysia. (CNN Indonesia/Taufiq Hidayatullah)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto melantik tiga Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) baru pada jejeran Direktorat Reserse Kriminal Narkoba buntut kasus pemerasan penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia.

Penunjukan ketiga Perwira Menengah (Pamen) itu tertuang dalam surat telegram nomor ST/429/XII/KEP.2024 nan ditandatangani Karo SDM Polda Metro Jaya Kombes Muh. Dwita Kumu Wardana pada 25 Desember 2024.

Melalui mutasi itu, Karyoto menunjuk Kompol Bambang Prakoso sebagai Kasubdit I Ditresnarkoba Polda Metro Jaya nan baru. Ia menggantikan AKBP Bariu Bawana nan dicopot dalam rangka pemeriksaan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selanjutnya Kompol Ari Galang Saputro nan sebelumnya bekerja di Divisi Humas Mabes Polri sebagai Kasubdit II Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Ia menggantikan AKBP Wahyu Hidayat nan juga dicopot dalam rangka pemeriksaan.

Terakhir Kompol Ade Candra nan bekerja di Divisi Humas Mabes Polri sebagai Kasubdit III Ditresnarkoba Polda Metro Jaya. Ade menggantikan posisi AKBP Malvino Edward Yusticia nan dicopot dalam rangka pemeriksaan.

Sebelumnya Kadiv Propam Polri Irjen Abdul Karim mengatakan total penduduk negara Malaysia nan menjadi korban dugaan pemerasan saat menonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 mencapai 45 orang.

Abdul Karim mengatakan peralatan bukti dalam kasus dugaan pemerasan kepada WN Malaysia oleh 18 polisi tersebut mencapai Rp2,5 miliar. Ia menambahkan saat ini para pelaku juga telah menjalani penempatan unik (Patsus) di Propam Polri.

Di sisi lain, Karim mengatakan saat ini pihaknya juga tetap terus mendalami motif tindakan pemerasan tersebut. Pasalnya perihal itu dilakukan oleh personil dari satuan kerja nan berbeda.

Karim juga mengaku belum bisa mengungkap apakah para pelaku memang saling terkoordinasi alias melakukan tindakan pemerasan secara masing-masing sesuai satuannya.

Oleh karenanya, dia mengatakan saat ini interogator Propam Polri tetap terus melakukan pemeriksaan secara maraton untuk menggali peran dari personil tingkat Polsek, Polres, hingga Polda dalam kasus tersebut.

"Kami tetap pendalaman lagi. Jadi kami tetap belum berani memastikan itu semua lantaran tetap ada beberapa kebenaran nan kudu kita gali lagi," jelasnya.

"Karena ini kudu kami gali, gimana peran dari Polsek, gimana peran Polres, maupun Polda itu melakukan aktivitas ini," imbuhnya.

(tfq/DAL)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional