ARTICLE AD BOX
CNN Indonesia
Sabtu, 24 Agu 2024 17:44 WIB
Makassar, CNN Indonesia --
Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Adang Ginanjar bakal mengevaluasi seluruh pasukannya dalam penyelenggaraan pengamanan unjuk rasa nan berhujung ricuh di Kantor DPRD Majene, Sulbar, Jumat (23/8) kemarin.
Adang meninjau langsung kondisi ruang sidang paripurna DPRD Majene setelah dirusak mahasiswa saat mau menemui personil majelis mengenai RUU Pilkada.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami bakal mengevaluasi keahlian personel dan strategi pengamanan nan diterapkan selama tindakan unjuk rasa," kata Adang dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (24/8).
Adang menyebut pertimbangan tersebut bermaksud untuk menemukan solusi dan strategi nan lebih efektif dalam penanganan tindakan ke depan. Ia menekankan pentingnya pendekatan persuasif kepada mahasiswa.
"Sebagai petugas, kita kudu proaktif mengawal mahasiswa saat berunjuk rasa. Kita kudu berani tampil membangun komunikasi nan baik, terutama saat tensi tindakan tinggi," ujarnya.
Adang mengatakan pendekatan persuasif dapat meredam emosi mahasiswa dan mencegah terjadinya kejadian serupa.
"Dengan komunikasi nan baik, kita bisa membangun simpati dan kepercayaan dari para mahasiswa terhadap pelayanan Kepolisian," katanya.
Dalam tindakan mengawal putusan Mahkamah Konstitusi (MK) mahasiswa melakukan perusakan sejumlah akomodasi ruangan sidang paripurna DPRD Majene, setelah diduga diprovokasi. Sehingga polisi pun mengusut kejadian tersebut.
"Iya tetap kita identifikasi dari rekaman nan beredar," kata Kapolres Majene, AKBP Toni Sugadri kepada CNNIndonesia.com, Jumat (23/8).
(mir/fra)
[Gambas:Video CNN]
Yuk, daftarkan email jika mau menerima Newsletter kami setiap awal pekan.
Dengan berlangganan, Anda menyepakatikebijakan privasi kami.