Kapolresta: Kondisi Keamanan Kampung di Rempang Sudah Kondusif

Sedang Trending 4 jam yang lalu

Batam, CNN Indonesia --

KapolrestaBarelang Kombes Pol HeribertusOmpusunggu mengatakan kondisi kampung di Rempang saat ini sudah kondusif pascadugaan penyerangan orang tak dikenal pada Rabu (18/12) awal hari WIB.

Heribertus mengatakan abdi negara diterjunkan untuk memastikan keamanan di Kelurahan Sembulang Kecamatan Galang, Kota Batam, Kepulauan Riau, tersebut.

"Kondusif ya, sudah kita libatkan personel dari Polri ada 70, dari kodim ada 25 personel nan jaga secara pergantian," katanya saat diwawancara wartawan Rabu sore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu berasas pantauan CNNIndonesia.com di lokasi, warga terlihat memperbaiki posko yang dirusak puluhan orang tak dikenal pada awal hari tadi. Warga pun terlihat tetap waspada.

Heribertus mengatakan peristiwa penyerangan puluhan OTK ke penduduk kampung di Rempang itu diduga diawali ketika ada nan mengamankan orang yang coba mencopot spanduk tolak PSN Rempang Eco City.

"Kejadiannya [diduga pemicu teror puluhan OTK] pada malam hari, pukul 11.30 [malam]," ujarnya.

Setelah itu diduga puluhan rekan dari orang nan diamankan penduduk itu terpicu kemarahannya sehingga terjadilah bentrok sudah selesai.

"Kita dudukkan dulu permasalahannya, bakal kita periksa satu-satu. Kita minta keterangan kelak dari kedokteran, visum nan terluka tersebut nan terkena sehingga kita kronologiskan, dan kita gelar sehingga tidak simpang siur informasinya," ujar Heribertus.

Sebelumnya, Posko penduduk Rempang nan berada di Kampung Sembulang Hulu dan Kampung Sei Buluh, Kecamatan Galang, Kepulauan Riau (Kepri) disebut diserang puluhan orang tak dikenal (OTK) pada Rabu (18/12) awal hari WIB

Akibat teror dari puluhan OTK itu, setidaknya ada delapan penduduk kampung terluka sehingga kudu dilarikan ke rumah sakit.

Jaidi salah satu penduduk di letak kepada wartawan mengatakan anaknya menjadi salah satu korban pemukulan puluhan OTK. Dia mengaku tak tahu siapa mereka nan menyerang tiba-tiba secara sadis tersebut.

Melihat anaknya dipukuli, dia tidak bisa melawan lantaran jumlah orang tidak dikenal itu cukup banyak.

"Tiba-tiba enggak tahu orang to mendadak datang, nyerang langsung mukul anak saya, puluhan orang. Pukuli anak saya, ancam dengan parang, dengan pisau dengan kayu, semua," kata Jaidi, Rabu.

Aksi penyerangan puluhan OTK terhadap penduduk di letak nan bakal menjadi Proyek Strategis Nasional (PSN) itu pun mendapat perhatian aktivis sipil hingga organisasi nasional.

Tim Solidaritas Nasional untuk Rempang pun menggelar konvensi pers di Kantor Walhi Nasional, Jakarta Selatan, Rabu petang.

"Data sementara nan sukses dihimpun, setidaknya ada delapan penduduk nan mengalami luka dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat," demikian rilis mereka nan diterima Rabu siang.

"Dengan perincian, empat orang mengalami luka sobek di bagian kepala; satu orang luka berat; satu penduduk terkena panah; satu penduduk mengalami patah tangan; dan satu penduduk luka ringan. Selain itu, belasan kendaraan bermotor milik penduduk juga dirusak," imbuhnya.

Atas dasar itu, mereka menyatakan masyarakat Kampung Tua di Rempang berbareng organisasi masyarakat sipil nan bersolidaritas menyerukan Presiden RI Prabowo Subianto dan DPR RI untuk memastikan perlindungan kepada masyarakat budaya dan tempatan Rempang atas wilayah adatnya.

Mereka juga meminta Kapolri untuk memerintahkan jajarannya melakukan penegakan norma secara serius dan tegas atas seluruh peristiwa intimidasi dan kekerasan nan dilakukan kepada masyarakat Rempang.

Dalam bertemu pers di instansi Walhi, salah satu penduduk Rempang nan datang secara daring, Wadi, mengatakan penyerangan berasal ketika salah satu oknum tak dikenal kedapatan merusak spanduk 'tolak relokasi' nan dipasang warga.

"Memang kronologis terjadi itulah dia merusak spanduk tolak relokasi itu sebanyak 14 biji, ketemu warga, dikejar warga," ungkap Wadi dari Kelurahan Sembulang Hulu.

Spanduk-spanduk itu dipasang penduduk di sekitar area pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco City sebagai corak penolakan atas diambilnya lahan milik masyarakat budaya Rempang.

(arp/kid)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional