Jakarta, CNN Indonesia --
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan sejumlah modus nan digunakan oleh para pelaku kasus judi online.
Hal ini disampaikan Sigit dalam rapat kerja berbareng Komisi III DPR di Kompleks DPR, Senin (11/11).
"Modus-modus nan dilakukan oleh golongan pelaku gambling online mulai dari proses pemasarannya nan kemudian memanfaatkan influencer, backlink situs pemerintah, broadcast, dan promosi di media sosial," kata Sigit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian, kata Sigit, para pelaku ini juga mengubah perangkat pembayaran nan mereka gunakan dari nan awalnya memanfaatkan rekening bergeser ke kripto.
"Saat ini bergeser menggunakan payment gateway, QRIS, dan e-wallet dan sekarang juga bergeser menggunakan kripto," ujarnya.
Selain itu nominal transaksi nan dipatok juga mengalami pergeseran. Hal ini nan diduga memicu kecanduan masyarakat dalam melakukan gambling online.
"Saat ini mulai bergeser dari masyarakat kelas menengah ke bawah, nan tadinya Rp100 ribu sampai Rp1 juta saat ini berkembang dengan nomor transaksi Rp10 ribu juga bisa ikut bermain gambling online. Sehingga hari ini menyebabkan penyebaran dari pelaku ataupun masyarakat nan kemudian addict terhadap gambling online tersebut," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Sigit turut mengungkap sejumlah hambatan dalam menindak kasus gambling online ini. Salah satunya mengenai keberadaan server nan berada di luar negeri, antara lain di Taiwan, Thailand, Kamboja, Filipina, hingga China.
Sigit menyebut sejumlah negara itu mempunyai izin nan berbeda, apalagi ada nan melegalkan gambling online.
"Sehingga ini menjadi masalah sendiri pada saat kita melakukan pemberantasan pemberantasan gambling online," ujarnya.
Pola layering transaksi dengan menggunakan banyak rekening juga menjadi hambatan tersendiri. Bahkan, ada pelaku nan memanfaatkan KTP masyarakat untuk membuka rekening.
"Mereka buka dari meminjam KTP masyarakat, dibayar dan kemudian KTP-nya dipinjam untuk membuka rekening dan mereka diberikan insentif, ini nan terjadi," kata Sigit.
"Sehingga kemudian sistemnya rekening masuk, satu hari dua hari dicabut, rekening baru masuk lagi buka account, kemudian sehari dua hari dicabut. Ini pola-pola nan mereka lakukan," lanjutnya.
(dis/isn)
[Gambas:Video CNN]