Kapolri Terjunkan Itwasum-Propam, Supervisi Penyelidikan Kasus Afif

Sedang Trending 3 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memerintahkan tim dari Mabes Polri untuk ikut mengecek pengusutan kasus dugaan penganiayaan oleh personil Polda Sumatera Barat terhadap siswa SMP Afif Maulana hingga tewas.

Sigit menjelaskan tim nan dikerahkan untuk melakukan supervisi itu terdiri dari Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) hingga Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri.

"Sudah turun dari Mabes Polri, tim Itwasum, Propam, untuk mengecek investigasi dan proses nan dilakukan. Termasuk Kompolnas juga turun untuk mengecek," kata Sigit, Selasa (2/7)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sigit mengatakan Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono juga telah secara langsung mengumumkan seluruh tahapan nan dilakukan. Termasuk juga seluruh temuan nan didapati penyidik.

Ia pun mempersilakan publik ikut memantau perkembangan pengungkapan kasus tersebut. Sigit memastikan bakal menindak tegas seluruh personil nan terbukti melakukan perbuatan pidana.

"Proses etik menunjukkan kita tidak ada nan ditutupi dan jika ada kasus pidana juga bakal ditindaklanjuti, tim Bareskrim juga sudah kita minta untuk supervisi," tegasnya.

"Silakan saja dimonitor lantaran mitra dari pengawas eksternal juga mengikuti kasus tersebut," pungkasnya.

Sebelumnya Kapolda Sumatera Barat Irjen Suharyono menegaskan andaikan penyebab utama kematian Afif murni dikarenakan melompat ke sungai, bukan akibat penyiksaan anggota.

Suharyono menyebut pada saat kejadian, Afif diduga ikut tawuran dan kabur saat dibubarkan tim Sabhara Polda Sumbar hingga terjun ke sungai.

"Saat di TKP di Jembatan Kuranji, sepeda motor nan dibawa Aditia nan membonceng Afif terjatuh. Dan memang jatuh, dan memang ditendang personil kami dua orang. Sudah kami periksa anggotanya. Jatuh di titik satu sampai 5 (sisi kiri jembatan), jadi memang kencang laju sepeda motornya," ujarnya di Mapolda Sumbar, Minggu (30/6).

"Afif Maulana membujuk lompat. 'Bang kita melompat saja'. Dijawab Aditia 'jangan lompat, kita menyerahkan diri saja'. Upaya membujuk sudah jelas, upaya mau melompat sudah jelas, upaya ditolak rayuan itu sudah jelas. Tetapi kita hanya satu tidak ada saksi nan melihat, kapan dia melompat. Kapan dia melakukan niatnya itu. Kapan dia merealisasikan ajakannya itu," sambung Suharyono.

Ia menjelaskan, saat tim datang, Aditia sedang sibuk mencari handphone-nya nan hilang. Dalam waktu hitungan detik dia menengok ke kiri, lehernya dipegang polisi.

"Saat ditangkap, Aditia menyampaikan ke personil polisi 'Pak kawan saya tadi ada melompat'. Polisinya menjawab tidak mungkin, dan tidak percaya menerima info dari Aditia. Ini kami meluruskan sesuai fakta, tidak dugaan alias mengada," tegasnya.

(tfq/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional