TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merespons rumor melonjaknya kasus Covid-19 di Singapura. Ia menegaskan, tidak ada larangan penduduk Singapura untuk berekreasi ke tanah air.
Namun, Sandiaga berpesan agar visitor lebih dulu melakukan pengecekan diri sebelum ke Indonesia. "Selalu patuhi protokol, seperti menggunakan masker jika kurang sehat dan ikuti rekomendasi dokter," kata Sandiag dalam aktivitas The Weekly Brief with Sandi Uno nan digelar daring pada Senin, 20 Mei 2024.
Merujuk info Kementerian Kesehatan Singapura, meningkatnya kasus jangkitan Covid-19 di negara itu dipicu oleh hadirnya jenis KP.1 dan KP.2, sejenis turunan dari virus Covid-19 dan tercatat datang secara dunia di seluruh dunia.
Epidemiolog dari Griffith University Australia, Dicky Budiman, menilai lonjakan kasus jangkitan Covid-19 di Singapura tidak bakal berakibat terhadap Indonesia. Kondisi ini dipicu oleh populasi lansia lebih sedikit di Indonesia, serta capaian vaksinasi Covid-19 nan diklaim maksimal. Namun, dia tetap merekomendasikan untuk meningkatkan pola hidup sehat demi mengurangi akibat terinfeksi.
Dicky juga mengingatkan bahwa penyebaran lewat visitor sangat berpotensi menyumbang peningkatan kasus. "Indonesia nyaris sama dengan Singapura, khususnya dari segi destinasi wisata. Indonesia banyak didatangi oleh visitor mancanegara dan tentunya ini mempunyai akibat (penyumbang Covid-19), tapi tidak parah," ucap Dicky ketika dihubungi Tempo, Senin, 20 Mei 2024.
Dicky menyampaikan di masa sekarang fase pandemi telah berakhir, bukan berfaedah masyarakat terbebas dari nan namanya terinfeksi Covid-19. Sebab di masa sekarang akibat dari kejadian long covid tetap bakal terjadi dan dampaknya cukup berpengaruh untuk mengurangi kualitas kehidupan masyarakat.
RIRI RAHAYU | ALIF ILHAM FAJRIADI