Kata Pengguna Layanan Starlink: Harga Lebih Irit, tapi Tak Cocok di Perkotaan, Kenapa?

Sedang Trending 1 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi dan jasa internet milik Elon Musk, Starlink, mulai menawarkan produknya ke masyarakat Indonesia, meski pemerintah belum mengumumkan peluncurannya secara resmi. 

Informasi seputar jasa Starlink di Indonesia dapat diakses melalui situs resmi mereka. Salah satu penduduk nan sudah mencoba jasa internet itu adalah Asep Indrayana, 32 tahun. Pemuda nan tinggal di Cigugur Girang, Bandung Barat ini sudah berlangganan Starlink sejak Sabtu, 4 Mei 2024.

Ia mengatakan telah memesan langsung lewat situs resmi Starlink. Ia sendiri memilih paket jasa internet standard unlimited seharga Rp 750 ribu per bulan. Harga itu belum termasuk biaya perangkat keras sebesar Rp 7,8 juta dan biaya penanganan sebesar Rp 345 ribu.

Dengan paket tersebut, Indra menilai jauh lebih irit sekitar 50 persen jika dibandingkan dengan modem GSM. “Sebelumnya pakai modem GSM nan bisa lenyap Rp 1,4 - 1,6 juta per bulan untuk pembelian kuota internet,” kata dia lewat pesan WA pada Senin, 6 Mei 2024.

Sebelumnya, Indra juga sempat menggunakan jasa Indihome. Namun, jaringannya tetap tidak bisa masuk lantaran letak rumahnya nan berada di dekat lembah dan berjarak sekitar 200 - 250 meter dari posisi jaringan.

Namun pemuda nan sehari-hari bekerja di bagian IT itu mengatakan Starlink tak cocok digunakan masyarakat perkotaan. Karena nilai paket internet nan ditawarkan kemahalan dibandingkan dengan jasa internet nan menggunakan fiber optik.

Adapun ia, meski rumahnya tak berada di wilayah terpencil, tapi dia merasa terbantu dengan adanya Starlink. “Posisi (rumah) saya enggak pelosok banget kok, tetap dekat Kota Bandung. Dekat jalan utama juga, hanya posisi rumah itu area pribadi dekat lembah,” ucapnya.

Selanjutnya: Pemasangan kabel listrik dan tiang perlu modal lebih
  • 1
  • 2
  • Selanjutnya

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis