Kawah Nirwana di Lampung Erupsi, Keluarkan Pasir Hingga Dentuman

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

CNN Indonesia

Jumat, 24 Mei 2024 17:40 WIB

Kawah Nirwana Suoh di Lamping mengalami tiga kali erupsi pada Jumat (24/5). Ada korban jiwa? Kawah Nirwana alias Nirwana Keramikan di Taman Wisata Kawah Bumi, Lampung, mengalami erupsi. (Arsip BNPB)

Jakarta, CNN Indonesia --

Kawah Nirwana Suoh atau Nirwana Keramikan nan terletak di wilayah Taman Wisata Kawah Bumi, Taman Nasional Bukit Barisan Selatan, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat, Lampung, mengalami tiga kali erupsi pada Jumat (24/5).

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan berasas pemantauan erupsi itu terjadi pada rentang waktu antara pukul 08.30–09.00 WIB.

"Adapun erupsi nan pertama teramati mengeluarkan pasir, kemudian nan kedua mengeluarkan lahar dan terakhir asap tebal berwarna hitam pekat. Saat terjadi erupsi, dentuman keras juga terdengar dalam radius beberapa kilometer," kata Abdul dalam keterangan tertulis.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan catatan, erupsi Kawah Nirwana tersebut merupakan kejadian nan pertama kalinya terjadi setelah 91 tahun terakhir alias pada 1933 silam.

Kawah Nirwana diketahui merupakan kaldera gunungapi aktif dengan luas mencapai 128 kilometer persegi nan sudah lama menjadi area wisata geothermal.

Abdul menyebut erupsi Kawah Nirwana nan terjadi pada hari ini sempat membikin panik masyarakat, sekitar termasuk visitor nan datang. Namun, dia memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.

"Beruntung tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut dan saat ini kondisi mulai kondusif," ucap dia.

Disampaikan Abdul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Barat berbareng unsur TNI dan Polri telah mengimbau masyarakat maupun visitor untuk tidak mendekati kawah, tetap tenang dan meningkatkan kewaspadaanya.

"Sebab, area nan disebut mirip dengan Yellowstone di Amerika Serikat itu mengalami peningkatan suhu dan kemunculan batu kerikil mini pascaerupsi sehingga dikhawatirkan dapat berpotensi terjadi erupsi susulan," ujarnya.

Lebih lanjut, Abdul menyebut saat ini tim-tim mahir mengenai tengah menyelidiki atas kejadian erupsi Kawah Nirwana tersebut.

"Hasil perkembangan analisa maupun kondisi terbaru pascaerupsi di lapangan bakal disampaikan ke depannya," pungkasnya.

(dis/arh)

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional