TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Mulyanto mendesak Pertamina untuk mengevaluasi kejadian kebakaran nan terjadi di unit distilasi minyak mentah alias crude distillation unit (CDU) IV kilang Pertamina Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu, 25 Mei 2024.
Mulyanto juga meminta agar Pertamina melaporkan ke publik pengaruh dari kejadian tersebut. Ia cemas kejadian itu berpengaruh terhadap proyek peningkatan kapabilitas kilang alias Refinery Development Master Plan (RDMP) Balikpapan.
"Andai demikian, maka kerja keras nan dilakukan untuk meningkatkan kapabilitas kilang Balikpapan selama ini menjadi muspro (sia-sia). Kalau itu terjadi kan sungguh sangat disesalkan," kata Mulyanto melalui keterangan tertulis, Sabtu, 25 Mei 2024.
Dilansir dari laman resmi Pertamina, RDMP Balikpapan digadang-gadang bakal menjadi kilang terbesar sepanjang sejarah Pertamina. Melebihi sasaran kilang di Cilacap, Jawa Tengah nan mempunyai kapabilitas produkai 348 ribu barel per hari. Selama ini, kilang di unit IV Cilacap itu menyuplai 34 persen kebutuhan BBM nasional.
Sejak 2019, RDMP Balikpapan kemudian masuk Proyek Strategis Nasional Indonesia (PSN). Pertamina mau meningkatkan kapabilitas pengolahan kilang Balikpapan sebanyak 100 ribu barel per hari, ialah dari 260 ribu barel per hari menjadi 360 ribu barel per hari, sehingga ketergantungan impor BBM Indonesia bisa berkurang.
Mulyanto menjelaskan selama ini Indonesia mempunyai keterbatasan kapabilitas kilang, sehingga kudu mengimpor BBM dari Singapura sebesar 850 ribu barel per hari. Angka itu lebih dari separuh kebutuhan BBM nasional. "Ini kan ketergantungan nan sangat tinggi," ujarnya.
Iklan
Penambahan produksi BBM, LPG, dan petrokimia nasional juga diharapkan bisa menghemat defisit neraca perdagangan Indonesia hingga US$ 2 miliar alias sekitar Rp 32 triliun per tahun.
Selain itu, RDMP Balikpapan bermaksud memberikan multiplier effect bagi pertumbuhan ekonomi wilayah dengan melibatkan perusahaan lokal, menciptakan lapangan kerja, dan menargetkan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebesar 30–35 persen.
Kilang Pertamina Balikpapan mengalami kebakaran pada Sabtu, 25 Mei 2024 pukul 07.30 WITA. General Manager PT KPI Unit Balikpapan Bayu Arafat menjelaskan titik api berasal dari unit CDU IV.
Meski tak ada korban jiwa, Mulyanto cemas peristiwa itu mempengaruhi proyek RDMP Balikpapan. Sebelum kebakaran terjadi, personil Komisi VII DPR sudah menjadwalkan pergi ke sana. Mereka berencana mengunjungi akomodasi RDMP Balikpapan pada pertengahan Juni 2024.
Pilihan Editor: Menjelang Idul Adha, Pengawasan Tempat Penampungan Hewan Ternak Diperketat