Kecelakaan Kerja Berulang di Kawasan Penghiliran Nikel IMIP, Trend Asia: Hilirisasi Hanya Jadi Jargon Pemilu

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta -Juru Kampanye Energi Trend Asia, Arko Tarigan, menyesalkan kejadian kebakaran di area penghiliran nikel Indonesia Morowai Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, tetap terus terjadi. Teranyar, ledakan terjadi di  PT Dexin Steel Indonesia (DSI), Jumat, 25 Oktober 2024. Lima hari kemudian, ledakan terjadi di  PT Zhongtsing New Energy alias ZTEN pada Rabu pagi, 30 Oktober 2024.

Arko mengatakan peristiwa berulang ini menunjukkan tidak seriusnya pemerintah melakukan perbaikan baik di erah Joko Widodo maupun Prabowo Subianto. Ia juga menilai Prabowo nan membawa visi misi keberlanjutan pemerintahan Jokowi tidak punya kesiapan untuk menyelesaikan persoalan ini. “Hilirisasi hanya menjadi semboyan sewaktu Pemilu,” ujar Arko kepada Tempo, Kamis, 31 Oktober 2024.

Arko mengatakan penghiliran nikel mesti disetop lebih dulu. Ia menyarankan pemerintah tidak mengeluarkan izin upaya maupun izin smelter kepada perusahaan. “Harus dibenahi, moratorium dulu,” kata Arko. Selama moratorium, Arko berujar, pemerintah wajib memenuhi aspek perlindungan kewenangan asasi manusia, kesejahteraan buruh, hingga memperhatikan akibat lingkungan nan ditimbulkan dari aktivitas penghiliran nikel.  

Sebelumnya, pascainsiden di PT DSI dan PT ZTEN, Serikat Pekerja Industri Morowali-Konfederasi Persatuan Buruh Indonesia (SPIM-KPBI) juga meminta perusahaan ditutup sementara. “Sampai ada hasil investigasi, dengan catatan bayaran pekerja tetap dibayarkan,” kata Ketua Harian SPIM-KPBI Jordi Goral, Kamis, 31 Oktober 2024.

Jorni meminta sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3)  dibenahi. Ia juga mendesak pemerintah mengaudit sistem K3 di PT IMIP, menuntut revisi Undang-Undang Keselamatan Kerja, serta memberi kewenangan secara normative kepada korban kecelakaan kerja serta keluarganya. “Selain itu, kami mendesak agar tokoh pelaku pelanggar K3 diproses secara hukum,” ujar Jordi.

Kemarin, pascakejadian di dua perusahaan tersebut, Media Relations Head PT IMIP Dedy Kurniawan mengatakan investigasi tetap dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan. Tempo juga berupaya menanyakan hasil investigasi dan tanggapan PT IMIP ihwal tuntutan serikat pekerat kepada Dedy melalui aplikasi perpesanan pada Kamis, 31 Oktober 2024. Namun, Dedy belum memberi keterangan hingga laporan ini ditulis.

Pilihan editor: PT ALMI Anak Usaha Maspion Hentikan Kegiatan Operasional

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis