TEMPO.CO, Jakarta - Serikat Buruh Industri Pertambangan alias SBIPE di area Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah, tengah resah lantaran ledakan di area industri penghiliran nikel itu tetap terjadi. Ketua SBIPE IMIP, Henry Foord Jebss, mengatakan tidak ada rasa kondusif bagi mereka dalam bekerja.
Apalagi kemarin, belum sampai sepekan dua ledakan terjadi di dua perusahaan. Insiden ledakan pertama terjadi di PT Dexin Steel Indonesia (DSI), Jumat, 25 Oktober 2024. Lima hari kemudian, ledakan terjadi di PT Zhongtsing New Energy alias ZTEN pada Rabu pagi, 30 Oktober 2024.
Dua peristiwa itu terjadi, apalagi saat Henry dan rekan-rekannya belum bisa melupakan kejadian ledakan tungku smelter PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS) pada 24 Desember 2023, nan menewaskan 21 pekerja. “Kami menilai tidak ada itikad, baik dari perusahaan maupun negara, untuk melindungi pekerja di IMIP,” ujar Henry ketika dihubungi melalui sambungan telepon pada Rabu malam, 30 Oktober 2024.
Henry mengatakan serikat pekerja sudah kerap melayangkan tuntutan kepada perusahaan. Mereka menuntut agar semua perusahaan nan beraksi di IMIP mesti diidentifikasi. Sistem keselamatan dan kesehatan kerja juga mesti ditingkatkan. Namun, menurut dia, tuntutan itu tidak digubris. “Itu nan membikin kami kecewa ke perusahaan dan negara,” kata Henry. “Mereka bicara akibat hilirisasi tapi di sini pekerja menjadi korban hilirisasi. Kami berdarah-darah.”
Media Relations Head PT IMIP, Dedy Kurniawan, membenarkan terjadinya kecelakaan kerja di PT DSI dan PT ZTEN kemarin. Dedy juga mengkonfirmasi ada seorang tenaga kerja meninggal akibat kejadian di PT DSI. Sementara ihwal kejadian di PT ZTEN kemarin, Dedy membantah jika peristiwa itu berupa ledakan pabrik. Menurut dia, kejadian itu mengenai dengan operasional tungku PT ZTEN saat proses tapping. “Saat proses tapping ada sebagian mini cairan keluar dari jalur, dan terkena percikan air. Akibatnya, terjadi beberapa kali letupan dan kepulan asap tebal,” ujar Dedy melalui keterangan tertulisnya, Rabu, 30 Oktober 2024.
Namun, Dedy mengatakan perusahaan tetap terus melakukan investigasi penyebab kejadian di PT ZTEN. Pernyataan serupa juga dia sampaikan ketika menanggapi kejadian di PT DSI.
Pilihan editor: Nusron Wahid: Ada 537 Perusahaan Sawit tanpa HGU dan Kuasai 2,5 Juta Hektar