Kecelakaan Maut Bus di Subang Dipicu Kegagalan Fungsi Rem

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi menyebut kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar rombongan SMK Lingga Kencana, Depok di wilayah Ciater, Subang, Jawa Barat disebabkan kegagalan kegunaan rem.

Dirlantas Polda Jawa Barat Kombes Wibowo mengatakan berasas keterangan Sadira selaku pengemudi bus dan para saksi, didapati kebenaran bahwa rem pada kendaraan tersebut beberapa kali coba diperbaiki.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang pertama di Tangkuban Parahu dilakukan oleh mekanik kerabat Nana nan dipanggil oleh kerabat Firman atas permintaan dari pengemudi. Perbaikan nan dilakukan adalah memperkecil jarak alias celah kanvas rem," kata Wibowo kepada wartawan, Selasa (14/5).

Setelahnya bus kembali melanjutkan perjalanan. Namun, persoalan pada rem kembali terjadi di rumah makan Bang Jun dan langsung dicoba perbaiki oleh pengemudi bus.

Saat itu, pengemudi bus mencoba memperbaiki kampas rem dengan meminjam seal kepada pengemudi lain. Tapi, lantaran seal tidak sesuai ukuran, perbaikan urung dilakukan.

"Daan pengemudi tetap melanjutkan perjalanan sampai akhirnya terjadi kecelakaan lampau lintas. Ini faktanya," ucap Wibowo.

Kemudian, dari hasil pemeriksaan terhadap mahir serta dokumen, diperoleh kebenaran di dalam kantong ruang udara kompresor ditemukan campuran oli dan air.

"Harusnya ruang udara ini udara saja tidak dicampur oli dan air. Kenapa saya sebut air lantaran ada proses pengembunan alias kondensasi nan ditimbulkan lantaran adanya uap air berjumpa dengan permukaan lebih dingin," tutur Wibowo.

"Kenapa sampai muncul oli, lantaran terjadi kebocoran oli di relay pump, menandakan bahwa perawatan tidak dilakukan secara rutin," lanjutnya.

Wibowo menyebut pihaknya juga menemukan kebenaran bahwa oli pada bus tersebut dalam keadaan keruh. Artinya, oli kendaraan tidak diganti dalam kurun waktu nan cukup lalu.

Disampaikan Wibowo, pihaknya juga mendapati kebenaran di dalam minyak rem kandungan airnya melampaui 4 persen dengan parameter menyala.

"Fakta ketiga jarak antara kanvas rem standar 0,45 mm hasil pemeriksaan tadi jarak alias celah kanvas rem berada pada 0,3 mm artinya dibawah standar nan ditentukan," ujarnya.

Fakta selanjutnya ialah terjadi kebocoran di dalam ruang relay part dan sambungan antara relay part dan booster. Jata Wibowo, lantaran ada bagian nan sudah aus alias rusak sehingga sambungan tidak tertutup rapat dan mengakibatkan angin berkurang sehingga booster hidrolik piston tidak maksimal.

"Dapat kita simpulkan penyebab terjadinya kecelakaan melibatkan bus Putera Fajar disebabkan lantaran kegagalan kegunaan rem," kata Wibowo.

Dalam kasus ini, polisi telah menetapkan Sadira selaku pengemudi bus sebagai tersangka. Ia dijerat Pasal 3 11 Ayat 5 Undang-Undang Lalu Lintas tahun 2009 dengan maksimal kurungan 12 tahun penjara serta denda 24 juta rupiah.

"Kita menetapkan bahwa tersangka dalam kasus kecelakaan ini adalah pengemudi bus Putera Fajar, atas nama Sadira," ucap Wibowo.

Kecelakaan maut bus rombongan SMK Depok ini terjadi pada Sabtu (11/5) malam lampau sekitar pukul 18.45 WIB di jalanan nan menurun, Ciater, Subang.

Peristiwa itu melibatkan lima kendaraan, ialah bus Trans Putera Fajar bernomor polisi AD-7524-OG, mobil Daihatsu Feroza di lajur Subang arah Bandung, serta 3 motor.

Sebanyak 11 orang menjadi korban jiwa dalam kejadian ini. Korban tewas adalah 9 pelajar SMK Lingga Kencana Depok, 1 Guru SMK Lingga Kencana Depok, dan seorang pengendara motor nan merupakan penduduk Subang.

(dis/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional