Kemenag Minta TV Tayangkan Azan Magrib Via Running Text saat Misa Paus

Sedang Trending 4 minggu yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Agama (Kemenag) menyurati Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) agar televisi menayangkan azan magrib dalam corak teks melangkah atau running text seiring siaran langsung misa berbareng Paus Fransiskus, Kamis (5/9) esok.

Surat Kemenag ke Kominfo ini bernomor B-86/DJ.V/BA.03/09/2024 tertanggal 1 September 2024 nan ditandatangani oleh Dirjen Bimas Islam Kamaruddin Amin dan Dirjen Bimas Katolik Suparman.

Surat itu menjelaskan misa Paus Fransiskus di Gelora Bung Karno, Jakarta bakal disiarkan langsung di televisi pada pukul 17.00 sampai 19.00 WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kementerian Agama menyarankan agar Misa nan dipimpin oleh Paus Fransiskus pada tanggal 5 September 2024 pada pukul 17.00 s.d. 19.00 WIB disiarkan secara langsung dengan tidak terputus pada seluruh televisi nasional," bunyi salah satu poin surat dari Ditjen Bimas Islam dan Katolik Kemenag tersebut.

Kemenag kemudian meminta azan Maghrib juga disiarkan di televisi namun melalui teks melangkah alias running text.

"Sehubungan dengan perihal tersebut, minta kiranya penyiaran Azan Magrib dapat dilakukan dengan running text," bunyi surat tersebut.

"Teknis penayangan siaran kedua momen tersebut diserahkan sepenuhnya kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika berbareng dengan Pool TV," tambahnya.

Juru Bicara Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Sunanto membenarkan surat nan dikirim Kemenag ke Kominfo tersebut sebagai corak koordinasi antarlembaga negara.

"Benar, jadi ini nan dioperasikan oleh dari Bimas Katolik dan Dirjen Bimas Islam sebagai kegunaan Kementerian Agama, sebagai corak koordinasi antarlembaga, ini kan kebijakan Pak Jokowi nan selama ini untuk menjalankan kegunaan koordinasi antarlembaga," kata laki-laki nan berkawan disapa Cak Nanto itu kepada CNNIndonesia.com, Rabu (4/9).

Cak Nanto menegaskan Kemenag tak mau menghilangkan pemberitahuan azan di televisi. Sebab, Kemenag hanya mengimbau untuk mengganti pemberitahuan azan ke umat Islam melalui teks ketika misa Paus Fransiskus berlangsung.

Ia menegaskan umat Katolik di seluruh Indonesia pasti mau mengikuti misa berbareng Paus Fransiskus. Namun, tak semuanya dapat undangan untuk langsung datang ke Stadion GBK, Jakarta. Karenanya, umat Katolik bisa mengikuti misa melalui siaran di televisi.

"Kita tidak menghilangkan pemberitahuan azan. Tapi kan kita hanya menyampaikan diganti dengan teks lantaran pertama bahwa misa Paus nan disiarkan di TV itu bakal diikuti oleh umat Katolik se-Indonesia," kata dia.

"Kami menghimbau lantaran agenda misanya dari tanggal jam 17.00-19.00 WIB, maka waktu misa kan kudu utuh ibadahnya. Maka jika kepotong dengan azan biasanya kepotong, maka misa nya kan menjadi terpotong. jadi umat nan mengikuti secara secara tidak langsung itu bakal terpotong," kata dia.

Cak Nanto lantas mengatakan pemberitahuan azan melalui running teks di televisi sebagai jalan tengah bagi umat Islam dan umat Katolik.

"Ibadahnya umat Katolik tetap berjalan, umat Islam tetap tahu ya tetap tahu tentang agenda salat. Bah hanya kami meminta untuk menghimbaukan dengan running teks itu. Itu aja sih sebenarnya dan itu sebagian dari toleransi nan sudah diatur dalam UU," kata dia.

(rzr/gil)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional