Kemenaker akan Optimalkan Sekolah Menengah Kejuruan Cegah Angka Pengangguran

Sedang Trending 3 minggu yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) bakal mengoptimalisasi lulusan Sekolah Menengah Kejuruan alias SMK agar sigap mendapatkan pekerjaan. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, mengatakan perihal tersebut untuk mengurangi nomor pengangguran di Indonesia nan tetap tinggi.

"Kemudian ada juga mengenai tentang sejauh mana ya kita (Kemenaker) berbincang efektivitas dari SMK kita," ujar Yassierli di Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Jakarta, pada Rabu, 30 Oktober 2024.

Dia mengatakan, optimasi terhadap lulusan SMK agar mendapatkan pekerjaan dengan melakukan kerja sama lintas kementerian. Yassierli berujar, kerja sama itu antara Kemenaker dengan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah alias Kemendikdasmen. "Kebetulan dalam beberapa kesempatan kami sudah obrolan dengan Pak Mendikdasmen dan kami sudah sepakat kita bakal melakukan kelak sinkronisasi terhadap kurikulum SMK," tutur dia.

Yassierli menyatakan, telah berkoordinasi dengan Kemendikdasmen dalam pengoptimalan lulusan SMK. Menurutnya, kerja sama lintas kementerian perlu dilakukan untuk kelancaran perihal tersebut. "Sebenarnya juga kita (Kemenaker) gimana melakukan sinkronisasi dengan pusat dan daerah. Itu kemudian menjadi tantangan kami," tutur Yassierli.

Iklan

Yassierli menjelaskan skema mengoptimalkan para lulusan SMK agar sigap mendapatkan pekerjaan, salah satunya, memberikan training vokasi kepada para siswa SMK nan ada di wilayah Indonesia. "Kemudian training vokasi nan kami (Kemenaker) berikan. Harapan kita sebenarnya SMK itu lulus sudah bisa langsung kerja," kata Yassierli.

Dia mengatakan, nantinya training vokasi terhadap para siswa SMK, bakal dilakukan selama beberapa bulan. Setelah itu, kata Yassierli, siswa SMK nan telah lulus langsung mendapatkan pekerjaan nan mumpuni. "Sehingga kelak kita bakal tawarkan itu adalah SMK-nya itu dari Kementerian Pendidikan Dasar Menengah. Dan kemudian plusnya mungkin dengan training satu sampai tiga bulan, kemudian mereka siap untuk bekerja," ujar dia.

Pilihan editor: Ekonom Sarankan Presiden Prabowo Tahan Laju Penurunan Industri Tekstil Dalam Negeri

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis