Kemendikbud Bakal Tarik Buku Panduan Sastra Usai Tuai Kritik Keras

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemdikbudristek Anindito Aditomo memastikan bakal menarik kitab berjudul 'Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra' dan merevisinya.

Hal ini dia sampaikan untuk merespons kritik dari PP Muhammadiyah soal kitab pedoman tersebut lantaran mengumbar kekerasan bentuk dan seksual.

"Versi awal kitab pedoman saat ini untuk sementara kami tarik dan revisi berasas masukan-masukan nan kami terima," kata Anindito kepada CNNIndonesia.com, Kamis (30/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Anindito menjelaskan sampai saat ini belum ada pengiriman kitab pedoman alias karya-karya sastra tersebut ke sekolah-sekolah. Ia juga menegaskan tak ada tanggungjawab bagi pembimbing menggunakan karya-karya sastra nan ada di daftar nan nantinya bakal ditetapkan.

"Semua perangkat nan dibuat dalam program ini, mulai dari daftar buku, panduan, sampai contoh modul ajar, adalah perangkat bantu pembimbing nan berkarakter opsional dan bergerak lantaran bakal selalu diperbarui," kata dia.

Ia mengatakan semua pihak sepakat karya sastra dapat menjadi bahan belajar nan krusial dan perlu dipelajari oleh lebih banyak murid. Ia lantas berambisi beragam perangkat ini dapat mendorong dan membantu pembimbing memilih karya sastra nan sesuai untuk mengasah minat baca dan mengembangkan literasi muridnya.

"Semua masukan bakal membantu agar program ini dapat terus diperbaiki dan diimplementasikan dengan efektif," lanjutnya.

Di sisi lain, Anindito juga mengatakan rekomendasi kitab sastra dalam program 'Sastra Masuk Kurikulum' dapat berubah dan berkembang berasas pertimbangan dan masukan.

Baginya, program ini bermaksud memperkenalkan sastra Indonesia kepada siswa dan pembimbing sebagai bahan ajar dan mengembangkan literasi. Jika digunakan dengan baik, lanjutnya, karya sastra bukan hanya bisa menumbuhkan minat baca, tapi juga potensial untuk mengasah nalar, empati, serta nilai-nilai kemanusiaan.

Karena itu, Anindito menjelaskan Kemendikbud telah membentuk tim kurator nan terdiri dari sastrawan, akademisi, dan guru. Tim kurator ini diminta untuk mengusulkan alias membikin rekomendasi karya-karya sastra nan dapat menjadi bahan ajar pada tingkat SD, SMP, dan SMA.

"Berdasarkan daftar tersebut, Kemendikbudristek menyusun kitab pedoman untuk membantu pembimbing memilih dan memilah sesuai usia dan kesiapan murid," kata dia.

Sebelumnya Majelis Pendidikan Dasar, Menengah dan Nonformal (Dikdasmen) PP Muhammadiyah mendesak Kemendikbudristek menarik kitab berjudul 'Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra' dari peredaran.

Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah Alpha Amirrachman berdasar kitab tersebut merekomendasikan buku-buku sastra nan mengumbar kekerasan bentuk dan seksual.

Alpha lantas menjelaskan buku-buku sastra nan mengumbar kekerasan hingga seksualitas itu tak sesuai norma kesusilaan. Pihaknya juga menilai rekomendasi kitab berisi kekerasan hingga seksualitas itu justru kontra produktif dengan penguatan pendidikan karakter nan sedang digalakkan pemerintah Indonesia.

(rzr/isn)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional