Kemenkes Minta Jemaah Haji Hindari Pegang Unta demi Cegah MERS

Sedang Trending 4 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta agar jemaah haji asal Indonesia menghindari kontak dengan unta sebagai salah satu upaya mencegah penularan Middle East Respiratory Syndrome (MERS).

Direktur Surveilans Karantina Kesehatan Ditjen P2P Kemenkes Achmad Farchanny Tri Adryanto menyebut virus MERS-CoV erat berangkaian dengan jangkitan manusia dari unta tunggangan di beberapa negara Timur Tengah, Afrika, dan Asia Selatan.

"Jangan sering jalan-jalan di sana, ke pasar cari oleh-oleh, apalagi jika jalan-jalannya ke peternakan unta. Fokuslah dengan ibadahnya, ke Masjid Nabawi alias ke Masjidil Haram untuk ibadah," kata Farchanny dikutip dari situs resmi Kemenkes, Jumat (17/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Farchanny juga meminta agar jemaah selalu memakai masker ketika berada di tempat-tempat keramaian dan menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), terutama cuci tangan pakai sabun alias memakai hand sanitizer.

"Kemudian hindari mengonsumsi produk-produk unta secara mentah. Susu unta banyak di sana. Boleh minum susu, tapi kudu sudah dimasak. Makan daging unta, sate unta ya boleh, tapi sudah dimasak dengan matang," lanjutnya.

Adapun jika jemaah terlanjur berkontak dengan unta seperti berpotret naik unta dan bergesekan langsung dengan badan unta, maka jemaah tersebut kudu segera membersihkan tangan dengan penyanitasi tangan alias cuci tangan pakai sabun.

Di sisi lain, dia juga meminta agar para jemaah tetap menjaga kondisi bentuk masing-masing, lantaran virus bakal lebih berpotensi menular kepada manusia ketika daya tahan tubuh melemah alias kurang baik.

Adapun sebagian besar kasus konfirmasi MERS mengalami sindrom saluran pernapasan akut nan berat. Gejala awal nan paling sering ditemukan, ialah demam, batuk, dan sesak napas.

Beberapa kasus juga bergejala diare dan mual alias muntah. Selain itu, komplikasi parah nan terjadi dapat berupa pneumonia dan kandas ginjal. Oleh karena itu, dia meminta agar jemaah melapor.

"Semua penyakit menular lantaran virus dan kuman pada umumnya didahului dengan demam," ujar Farchanny.

"Hal nan sangat penting, dan ini juga sudah kita sampaikan kepada jemaah haji kita, jika kelak di sana ada nan mulai tidak lezat badan, mulai meriang, kudu segera lapor ke TKHI-nya di kloter untuk mendapatkan pemeriksaan dan diobati lebih lanjut," imbuhnya.

(khr/pmg)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional