Kemenkeu Kucurkan Dana Kompensasi Selisih Tarif Listrik Rp 17 Triliun

Sedang Trending 6 bulan yang lalu

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mempercepat pembayaran biaya kompensasi atas selisih tarif listrik beberapa golongan dengan Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik kepada PT PLN (Persero). Pembayaran senilai Rp 17,83 triliun itu merupakan nilai kompensasi untuk periode kuartal IV 2023 dan dilakukan pada Rabu lalu. 

"Kompensasi ini merupakan corak kehadiran negara menjaga daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi nasional," kata Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dalam keterangan tertulisnya, Jumat, 24 Mei 2024.

Selain berkontribusi dalam menjaga likuiditas perseroan, Darmawan menyampaikan, pembayaran kompensasi juga menjadi corak support pemerintah pada upaya menggerakkan roda perekonomian lewat sektor kelistrikan. 

"PLN dapat semakin aktif. Listrik bukan sekadar untuk menerangi namun juga menggerakkan perekonomian masyarakat," ujarnya. 

Darmawan menegaskan bahwa pemerintah berbareng PLN terus berupaya menghadirkan daya listrik nan berkeadilan dan terjangkau di tengah beragam tantangan ekonomi dunia nan terjadi. 

"Ini juga bentuk bahwa negara datang untuk menjaga daya beli dan memperoleh pelayanan listrik nan berkesinambungan,” tuturnya. 

Iklan

Darmawan menjabarkan, PLN melakukan extraordinary effort untuk menjaga stabilitas kondisi finansial PLN dengan melakukan upaya efisiensi sepanjang tahun 2023. PLN mempunyai program Cash War Room (CWR) nan berfokus pada penguatan manajemen finansial secara komprehensif, baik dari sisi pengendalian anggaran dan performance, pengelolaan likuiditas dan manajemen utang maupun pengelolaan valuasi aset. 

"Pada tahun 2024, CWR mulai menambahkan konsentrasi pada upaya peningkatan top line melalui optimasi penjualan dan distribusi," ucapnya. 

Adapun penjualan listrik PLN pada 2023 mengalami kenaikan menjadi 285,23 Terawatt hour (TWh). Realisasi penjualan ini tumbuh 5,32 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun 2022 sebesar 270,82 TWh. Segmen upaya menjadi salah satu penopang utama dengan pertumbuhan mencapai 12,53 persen. Di sisi lain, segmen industri menjadi penyumbang penjualan listrik terbesar dengan 30,72 persen dari total daya jual.

"PLN memastikan kompensasi nan diberikan kepada masyarakat tepat sasaran," kata dia. 

 Pilihan Editor: Jokowi Akan 'Cawe-cawe' Beresi Bea Cukai, Ini Deretan Masalah nan Disorot Masyarakat

Selengkapnya
Sumber Tempo.co Bisnis
Tempo.co Bisnis