Kemenko Perekonomian Klaim Capaian Reforma Agraria Telah Melampaui Target
Kamis, 30 Mei 2024 05:30 WIB
Warga melangkah menuju TPS 011 di Kampung Dago Elos, Bandung, Jawa Barat, 14 Februari 2024. Sebanyak 3 TPS nan berada di area bentrok agraria Dago Elos menggelar Pemilu 2024 tanpa petugas keamanan dari pihak kepolisian. TEMPO/Prima Mulia
Iklan
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Koordinator bagian Perekonomian alias Kemenko Perekonomian memaparkan capaian Reforma Agraria selama lima tahun terakhir sudah melampaui target. Plt. Deputi Bidang Koordinasi Pengembangan Wilayah dan Tata Ruang Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan realisasinya telah mencapai 12,1 juta hektare dari sasaran 9 juta hektare.
Namun, Susijiwono mengatakan capaian tersebut belum proposional dengan sasaran rincian. "Khususnya pada legalisasi aset tanah transmigrasi," ujarnya di Jakarta dikutip dari pernyataan tertulis, Rabu, 29 Mei 2024.
Target nan belum tercapai adalah legalisasi aset pada tanah transmigrasi. Dari total 0,6 juta hektare capaiannya baru 148.621 hektare alias sebesar 24,7 persen.
Susijiwonu juga memaparkan realisasi capaian penyelesaian bentrok agraria di Lokasi Prioritas Reforma Agraria alias LPRA nan belum sepenuhnya selesai.
Ia mengatakan ada 1.385 kasus alias kejuaraan bentrok nan telah diterima hingga Maret 2024, dengan rincian 716 kasus nan masuk ke dalam klaster Kementerian ATR/BPN, 359 kasus klaster Kementerian BUMN, 244 kasus klaster Kementerian LHK, dan 66 kasus ke dalam klaster irisan lebih dari 1 Kementerian.
Selanjutnya: Berdasarkan info Februari 2024, dari 70 LPRA, capaian redistribusi tanah....
1
2
Selanjutnya
Rekomendasi Artikel
Konten sponsor pada widget ini merupakan konten nan dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.
Video Pilihan
Airlangga Tanggapi Respons Masyarakat soal Iuran Tapera: Harus Paham Dulu Aturannya
9 jam lalu
Airlangga Tanggapi Respons Masyarakat soal Iuran Tapera: Harus Paham Dulu Aturannya
Menteri Koordinator bagian Perekonomian, Airlangga Hartarto merespons kritik masyarakat atas penerapan iuran Tapera
Kembalikan Sertifikat Tanah Nirina Zubir, AHY Janji Lindungi Masyarakat dari Kejahatan Mafia Tanah
10 jam lalu
Kembalikan Sertifikat Tanah Nirina Zubir, AHY Janji Lindungi Masyarakat dari Kejahatan Mafia Tanah
AHY berjanji bakal melindungi semua lapisan masyarakat dari kejahatan mafia tanah.
Bank Jago Bukukan Laba Bersih 2023 Rp 72 Miliar, Tumbuh 355 Persen
6 hari lalu
Bank Jago Bukukan Laba Bersih 2023 Rp 72 Miliar, Tumbuh 355 Persen
Bank Jago mencatatkan untung bersih 2023 sebesar Rp 72 miliar alias naik 355 persen dibandingkan tahun lampau nan hanya Rp 16 miliar.
BPN Jember Janji Tahun Ini Tuntaskan Konflik Lahan eks HGU BUMN di Curahnongko, Mangaran dan Ketajek
6 hari lalu
BPN Jember Janji Tahun Ini Tuntaskan Konflik Lahan eks HGU BUMN di Curahnongko, Mangaran dan Ketajek
BPN Jember melalui Gugus Tugas Reforma Agraria berjanji menuntaskan bentrok lahan eks HGU BUMN di tiga wilayah.
Dmitry Peskov Sebut Pembekuan Aset Rusia oleh Uni Eropa adalah Pelanggaran Keuangan Global
7 hari lalu
Dmitry Peskov Sebut Pembekuan Aset Rusia oleh Uni Eropa adalah Pelanggaran Keuangan Global
Dmitry Peskov menilai keputusan Uni Eropa membekukan aset-aset Rusia lampau menjadikannya support untuk Ukraina adalah pelanggaran
Proses Penertiban dan Pengamanan Aset HPPO Berlangsung Lancar
7 hari lalu
Proses Penertiban dan Pengamanan Aset HPPO Berlangsung Lancar
Sebagai langkah mitigasi akibat nan dapat berakibat kepada tata kelola perusahaan di kemudian hari, Jakpro mengambil sikap tegas atas pengamanan aset perusahaan demi kelangsungan upaya nan sehat dan berkelanjutan.
Penerimaan Pajak Menurun, Kemenko Perekonomian Sebut Banyak Gen Z Bekerja di Sektor Informal
7 hari lalu
Penerimaan Pajak Menurun, Kemenko Perekonomian Sebut Banyak Gen Z Bekerja di Sektor Informal
Gen Z nan bekerja di sektor Informal disebut menjadi salah satu aspek pajak menurun
Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan
10 hari lalu
Kemendag Sebut Pertek Kemenperin Picu Ribuan Kontainer Tertahan di Pelabuhan
Ribuan kontainer tertahan di pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak terkendala persetujuan teknis sebagai syarat untuk mendapatkan perizinan impor