TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait mengungkapkan, kementeriannya sedang merencanakan peningkatan sasaran pembangunan rumah subsidi jadi 4 kali lipat dari sasaran di tahun-tahun sebelumnya. Jumlah tersebut dia sampaikan ke Kementerian Keuangan sebagai salah satu usulan guna mendukung program 3 juta rumah.
"Kami menargetkan rumah subsidi dari sebelumnya 220 ribu menjadi 800 ribu,” kata menteri nan berkawan disapa Ara tersebut seperti dikutip dari keterangan resminya, Sabtu, 16 November 2024.
Usulan sasaran itu menyusul adanya perubahan proporsi support pembiayaan perumahan nan sebelumnya hanya berasal dari APBN. Menurut Ara, penyesuaian support pembiayaan diperlukan agar pembiayaan perumahan tidak selalu mengandalkan anggaran APBN, tapi juga dari pendanaan perbankan.
Ia menerangkan, pendanaan melalui koordinasi dengan sejumlah bank penyalur subsidi sebagai skema pembiayaan program 3 juta rumah bisa menjadi pengganti pembiayaan nan lebih mudah diakses masyarakat. Pemerintah menurutnya, mendorong pendanaan angsuran pemilikan rumah (KPR), akomodasi likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP), dan skema support duit muka (SBUM) juga adanya perubahan proporsi APBN dan bank nan sebelumnya 75:50 menjadi 50:50. "Sehingga bakal menjangkau lebih banyak masyarakat untuk mengakses rumah subsidi," kata dia.
Sebelumnya, Ara pernah menerangkan, pihaknya juga telah berjumpa dengan Menteri Badan Usaha Milik Negara, Erick Thohir dan bakal bekerja sama dengan beragam pihak swasta sebagai upaya mencari banyak langkah untuk skema pembiayaan dari program pembangunan 3 juta rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Maruarar juga membujuk para perusahaan developer alias bangunan untuk ikut membantu program ini, termasuk lewat skema corporate social responsibility (CSR). Ia mengimbau para pengusaha ikut menyumbangkan biaya pribadinya untuk menyukseskan program tersebut dengan menjadi pengusaha nan pro-rakyat. “(Pengusaha) jika nuntut sana-sini kencang banget ya. Jadi coba lah nan kayak gitu-gitu (nyumbang) juga kencang juga suaranya,” ucap Ara di Menara BTN, Jumat lalu, 8 November 2024.
Hal ini senada dengan nan disampaikan oleh Wakil Menteri PKP Fahri Hamzah. Menurutnya, sumber-sumber biaya perumahan lain nan bisa digunakan sehingga semakin banyak jumlah masyarakat nan mendapatkan rumah bersubsidi dengan kualitas nan baik.
"Semangat gotong royong ini juga kudu ada dalam pembiayaan perumahan. Kami bakal segera berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan mengenai sistem nan ada serta rencana penyempurnaan pola pembiayaan nan kami rencanakan untuk program 3 juta rumah," ujarnya dalam keterangan resmi nan diterima Tempo pada Kamis, 14 November 2024.
M. Rizki Yusrial berkontribusi dalam penulisan tulisan ini.