Kesaksian Warga soal Ibu dan Anak Tewas Jadi Kerangka di Bandung

Sedang Trending 2 bulan yang lalu
ARTICLE AD BOX

Bandung, CNN Indonesia --

Seorang ibu rumah tangga Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya Elia Immanuel Putra (24), ditemukan dalam kondisi sudah menjadi kerangka di rumahnya, Kompleks Tani Mulya Indah, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, Senin (29/7).

Salah satu penduduk setempat, Entin mengatakan korban terakhir kali terlihat oleh penduduk sekitar lima tahun lampau alias pada 2019.

"Ngobrol terakhir lima tahun lalu. (Bilangnya) mau pindah ke Cisarua, dan sempat minta maaf. Katanya jika ada waktu main ke sana," tutur Entin di lokasi, Selasa (30/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Entin menyebut setelah berjumpa terakhir kalinya, rumah nan dihuni oleh Iguh dan Elia itu tidak terdapat aktivitas apapun. Entin menganggap jika Iguh betul telah pindah rumah.

"Pribadinya memang tertutup, selain jika ke temennya baru mau ngobrol," katanya.

Warga lainnya, Ai Suryati (54) menyebut dia pernah memandang ibu dan anak sekitar tahun 2020. Ia lupa kapan tepatnya ibu dan anak terlihat keluar rumah.

"Ketemu sebelum Corona (Covid-19), saya lupa tahunnya. Dan itu pun tidak sama sekali ngobrol," kata Suryati.

Suryati menyebut jika rumah tersebut dikabarkan di jual. Beberapa orang sempat menghubungi kontak nan tercantum pada info nan menyebut rumah tersebut di jual, namun nomor tersebut tidak aktif.

"Rumah ini ada tulisan dijual tapi sempat ada beberapa kali nan menanyakan katanya pas menghubungi nomor nan dicantumkan tidak aktif," ujarnya.

Ibu Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya Elia Immanuel Putra (24), diketahui terkahir kali terlihat oleh penduduk sekitarnya lima tahun lampau alias pada 2019 lalu.Foto: CNN Indonesia/ Cesar Yudistira
Ibu Iguh Indah Hayati (55) dan anaknya Elia Immanuel Putra (24), diketahui terkahir kali terlihat oleh penduduk sekitarnya lima tahun lampau alias pada 2019 lalu.

Sementara itu, Kapolres Cimahi AKBP Tri Suhartanto mengatakan saat ini pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian untuk proses investigasi kasus ini.

"Di sini kita melakukan pendalaman mengenai dengan barang-barang nan ditemukan, sebagai petunjuk untuk kita bisa menentukan apakah penemuan tengkorak ini ada dengan apakah ada keterkaitan dengan ada suatu tindak pidana," kata Tri.

Tri menyebut pihaknya belum dapat menyimpulkan apa nan menjadi penyebab kematian ibu dan anak tersebut.

"Kami tetap menunggu hasil dari tim forensik untuk bisa mengetahui penyebab dari kematian, sehingga kita bisa menyimpulkan. Dari sebelumnya kan kita sudah mengetahui identitas dari korban. Namun kita kudu memastikan dengan jelas, dengan pasti jangan sampai kita berpersepsi," katanya.

Terdapat beberapa tulisan nan ada di rumah tersebut. Menurut Kapolres, perihal itu pun dapat dijadikan petunjuk untuk penyelidikan nan dilakukan oleh kepolisian.

"Walaupun memang bukti petunjuk sudah ada, bukti pendukung sudah ada, konklusi pun bisa kita buat. Tapi tetap, kita kudu bisa menjelaskan secara komperehensif dari A sampai Z bahwa persoalan itu seperti ini," katanya.

Lebih lanjut, Tri mengatakan suami korban, Mudjoyo Tjandra saat ini tetap menjadi saksi. Ia memastikan Mudjoyo dan korban belum bercerai.

"Menurut keterangannya tetap pisah rumah. Belum ada perceraian. Dan memang keluar dari rumah ini semenjak tahun 2015," katanya.

Sebelumnya, Ituh Indah Hayati (55) dan Elia Imanuel Putra (24) nan merupakan ibu dan anak ditemukan dalam kondisi sudah berbentuk kerangka manusia. Keduanya ditemukan oleh sang suami Mudjoyo Tjandra.

Jasad keduanya ditemukan pada Senin (29/7) sekitar pukul 10.00 WIB. Mudjoyo sempat meminta tolong kepada tetangga untuk membuka pintu rumah tersebut.

Setelah terbuka, baru diketahui penunggu rumah dalam kondisi sudah menjadi kerangka.

(csr/fra)

[Gambas:Video CNN]

Selengkapnya
Sumber cnnindonesia.com nasional
cnnindonesia.com nasional